News
Rabu, 24 Juni 2015 - 22:50 WIB

KELOMPOK RADIKAL : Diduga Sebarkan AIDS, WNI Dieksekusi ISIS

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kelompok radikal ISIS dikabarkan mengeksekusi seorang WNI.

Solopos.com, DAMASKUS– Kelompok militan ISIS di Suriah digemparkan oleh penularan penyakit AIDS di antara para militannya. Sumbernya, seorang pria WNI yang mendonorkan darahnya di rumah sakit milik ISIS. Beberapa anggota ISIS telah dipastikan terjangkit AIDS. Bahkan seorang petinggi ISIS setempat pun diduga telah tertular virus mematikan itu.

Advertisement

Adalah kelompok aktivis HAM Suriah, Sound and Picture yang pertama kali melaporkan eksekusi mati WNI dan penularan AIDS di kalangan militan ISIS. Laporan ini merupakan hasil penyelidikan yang dilakukan reporternya di wilayah Shaddadi, dekat Hasaka, Suriah.

Reporter tersebut mewawancarai seorang anggota ISIS bernama samaran Abu Qatada. Jihadis ISIS itu membenarkan ISIS telah mengeksekusi mati seorang WNI dengan alasan telah menjangkiti dua anggota kelompok militan tersebut. Abu mengatakan, pihak ISIS kini tengah melakukan investigasi atas kasus tersebut.

“Awalnya kami menemukan satu kasus AIDS yang menjangkiti seorang imigran berkewarganegaraan Indonesia. Dia kemudian menyebarkan virus tersebut setelah mendonorkan darah di salah satu rumah sakit milik ISIS,” tuturnya seperti dimuat situs Raqqa-sl.com dan dilansir detikcom dari Daily Mail, Rabu (24/6/2015).

Advertisement

Seorang anggota ISIS asal Mesir yang menerima donor darah WNI tersebut, telah dinyatakan positif AIDS. Begitu pula dengan budak seksnya, seorang gadis Yazidi berumur 15 tahun.

“Salah satu anggota yang terjangkit AIDS adalah perempuan Yazidi yang dijual kepada seorang anggota ISIS berkebangsaan Mesir. Ketika mereka memeriksa perempuan Yazidi dan anggota Mesir tersebut, mereka menemukan keduanya positif AIDS,” tutur Abu Qatada.

Dikatakan Abu Qatada, penyelidikan kasus ini terus berlangsung, namun sifatnya kini menjadi lebih rahasia. Sebabnya, seorang petinggi ISIS, biasa disebut emir, juga diduga telah tertular HIV/AIDS. Ini dikarenakan komandan lokal ISIS itu juga pernah memperkosa gadis Yazidi berumur 15 tahun itu.

Advertisement

Namun belum dipastikan apakah apakah pemerkosaan itu terjadi setelah atau sebelum gadis tersebut terjangkit virus HIV/AIDS. Juga belum diketahui hasil pemeriksaan darah atas petinggi ISIS tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif