SOLOPOS.COM - Dandim 0727/Karanganyar, Letkol (Inf) Martin Pasundan, menunjukkan jam tangan merek military watch di Makodim Karanganyar, Selasa (23/6/2015). Ratusan babinsa menerima jam tangan sebagai hadiah dari Panglima TNI, Jenderal Moeldoko. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)
Babinsa Karanganyar dihadiahi jam tangan oleh Panglima TNI, Jenderal Moeldoko.
Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 172 bintara pembina desa (babinsa) di Kodim 0727/Karanganyar mendapatkan hadiah jam tangan dari Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, Selasa (23/6/2015). Satu demi satu nama babinsa di wilayah Kodim 0727/Karanganyar dipanggil.
Termasuk Babinsa Gemantar Koramil 13 Jumantono, Sertu Suwandono. Dia mengabdi sebagai babinsa sejak 2008 hingga sekarang. Sebetulnya, dia sudah mengenakan jam tangan warna hitam dengan tali krepyak atau rantai. Jam miliknya dikenakan pada pergelangan tangan kiri. “Sudah punya,” kata dia sembari menunjukkan jam tangan miliknya.
Jam tangan analog pemberian Jenderal Moeldoko dipakai pada pergelangan tangan kanan. Hadiah jam tangan itu dibungkus wadah berbentuk oval warna hitam. Pada salah satu sisi wadah tertulis military watch.
Pada bingkai jam tangan terdapat tulisan “Jenderal TNI Moeldoko” yang melingkar mengikuti bingkai. Selain itu, terukir pula gambar bintang berjumlah empat. Pada bagian dalam jam tangan terdapat lambang Mabes TNI didominasi warna merah. Berbeda dengan jam tangan miliknya, jam tangan hadiah itu bertali karet.
“Ini yang akan saya pakai saat dinas. Baru sekali ini dapat hadiah dari Panglima TNI. Semoga kami makin disiplin sebagai prajurit. Ini penyemangat,” ujar dia.
Dandim 0727/Karanganyar, Letkol (Inf) Marthen Pasunda, menuturkan 172 babinsa di Karanganyar mendapatkan hadiah dari Panglima TNI. Menurut Marthen hal itu sebagai bentuk apresiasi dari Panglima TNI kepada babinsa di seluruh Indonesia. “Babinsa seluruh Indonesia menerima jam tangan dari panglima TNI. Namun, hanya babinsa yang memiliki surat perintah. Babinsa ini istimewa karena dia mengurusi semua lini. Ini wujud penghargaan dan kenang-kenangan,” tutur Marthen.