Jogja
Selasa, 23 Juni 2015 - 00:20 WIB

JALUR MUDIK JOGJA : Benarkan Perbaikan Jalan Sengaja Dilakukan Jelang Lebaran?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perbaikan jalur Purwokerto-Temanggung-Semarang, Jumat (19/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Anis Efizudin)

Jalur mudik Jogja diperbaiki menjelang lebaran

Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Sleman Nurbandi menjelaskan, beberapa pelaksanaan proyek pembangunan jalan dan jembatan ada yang bersamaan dengan waktu jelang lebaran.

Advertisement

Pihaknya menghentikan sementara sejumlah proyek meski beberapa sudah ada kesepakatan kontrak, untuk dilanjutkan setelah lebaran pada teknis pengerjaan bersifat berat.

“Sebenarnya bukan karena mau lebaran terus diperbaiki. Perbaikan jalan itu sudah jadi rutinitas, tapi kebetulan pelaksanaan proyek itu hampir bersamaan [dengan lebaran] saja,” ujar dia, baru-baru ini.

Untuk ruas jalan yang mengalami kerusakan ringan sudah dilakukan tambal sulam, mulai dari titik Sleman barat, timur dan Sleman bagian tengah. Sembari melakukan pemantauan, jika ada laporan terkait kerusakan jalan berlubang atau kerusakan ringan pihaknya akan langsung menindaklanjuti dengan prioritas jalur mudik.

Advertisement

Kabid Bina Marga DPUP Sleman Mirza Anfansuri mengakui, sejumlah ruas jalan yang berlubang telah dilakukan perbaikan. Ia berharap, masyarakat bisa melaporkan jika menemukan adanya jalan berlubang. Karena perbaikan jalan insidental itu termasuk bagian dari rutinitas.

Sejumlah proyek pembangunan jembatan dipending sementara menunggu setelah lebaran antara lain jembatan Kadirojo, Kalasan yang telah dimulai. Tetapi belum dilakukan pembongkaran, pengerjaan fisik dilakukan pada bagian ringan, sehingga saat lebaran masih bisa dilewati. Kemudian jembatan Peturen, Kecamatan Seyegan, jembatan Kembangputih di Kecamatan Prambanan dan salahsatu jembatan di Kecamatan Sleman.

Disinggung mengenai jembatan di jalur alternatif Magelang – Solo tepatnya di Turi, Sleman Mirza mengatakan, masih menggunakan jembatan gantung. Jembatan di jalur milik propinsi itu dinilai tidak ada masalah dan bisa dilalui arus mudik. Hanya saja tidak dapat dilewati bus berukuran besar.

Advertisement

Khusus untuk bus dari arah timur kawasan Pakem akan diarahkan menuju Jalan Palagan. “Jadi ke utara semua untuk bus, tentunya kami akan perketat pengawasan, karena itu jalur kabupaten, pasti nanti berdampak [kerusakan jalan],” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif