Jogja
Senin, 22 Juni 2015 - 06:20 WIB

MERICA PALSU : Benarkah Disperindagkop Bantul Tak Terima Laporan?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Polres Sleman menunjukkan barang bukti merica diduga palsu yang diamankan dari seorang penjual merica asal Klaten Jawa Tengah, di Satreskrim Polres Sleman, Selasa (16/6/2015). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono/ilustasi)

Merica palsu merebak di Bantul. Dinas Pengelolaan Pasar pun memberikan laporan secara lisan.

Harianjogja.com, BANTUL-Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Bantul Slamet Santoso mengaku heran, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantull tidak tahu ihwal merica palsu.

Advertisement

“Enggak mungkin enggak tahu, kami sendiri yang menyampaikan. Memang disampaikan secara lisan informal tidal lewat surat resmi,” kata Slamet akhir pekan lalu.

Lembaganya menginformasikan merica palsu itu ke Disperindagkop lantaran lembaga tersebut selama ini menangani komoditas perdagangan. Sehingga layak menelusuri peredaran merica oplosan itu demi perlindungan konsumen. Sementara Kantor Pengelolaan Pasar lebih pada menangani pembinaan pedagang pasar.

Bahkan kata Slamet, Disperindagkop Bantul telah melakukan uji laboratorium sampel merica palsu yang diserahkan petugas pengelola pasar. “Sampel merica saja sudah diuji lab, enggak mungkin enggak tahu,” lanjutnya.

Advertisement

Salah seorang pegawai Disperindagkop Bantul yang identitasnya dirahasiakan mengklaim, Kepala Disperindagkop Sulistyanta sudah mengetahui dan menangani kasus merica palsu. Bahkan sebulan lalu ujar dia, sejumlah petugas kepolisian datang ke kantor Disperindagkop untuk bekerjasama menelusuri peredaran lada oplosan itu.

“Polisi saja sudah datang ke sini, masa enggak tahu. Itu sudah ditangani kok sama pemerintah,” imbuh sumber itu. Merica palsu ditemukan di pasar Pleret, Imogiri dan pasar Bantul. Pedagang melaporkan ke petugas pasar telah membeli merica oplosan dari seorang pengepul. Merica itu dicampur dengan benda bulat mirip batu putih yang tidak berbau menyengat lazimnya bau lada.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif