Jatim
Minggu, 21 Juni 2015 - 09:05 WIB

LUKMAN SARDI PINDAH AGAMA : KH Iskandar : Agama adalah Keyakinan Individu, Hormati Keyakinan Orang Lain

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lukman Sardi dalam salah satu video di Youtube (Istimewa)

Lukman Sardi pindah agama menjadi perbincangan hangat lantaran ia pernah membintangi KH Ahmad Dahlan, tokoh pendiri Muhammadiyah dalam film “Sang Pencerah”.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Publik mulai ramai memperbincangkan Lukman Sardi yang kini menjadi non muslim. Ada yang menyayangkan, bahkan tak sedikit yang mengecam pemain utama KH Ahmad Dahlan, pendiri organisasi keagamaan besar Muhammadiyah dalam film Sang Pencerah itu.

Advertisement

Namun, KH Iskandar, ulama di Kota Madiun ini justru menilai lain. Menurutya, Islam mulia bukan karena pengaruh adanya orang berbondong-bondong masuk Islam atau sebaliknya. Kemuliaan Islam itu terletak pada ajarannya yang penebar cinta kasih dan rahmat bagi semesta alam.

“Agama itu keyakinan individu, kita harus menghormati keyakinan orang lain. Nabi Muhammad itu tak pernah memaksa orang lain masuk Islam,” ujar pengasuh Masjid Besar Kota Madiun saat berbincang dengan Madiun Pos, Minggu (21/6/2015).

Menuruut Iskandar, justru ketika umat Islam mampu menunjukkan ajaran yang penuh cinta kasih, menghormati keyakinan orang lain, dan tak memaksakan diri, di situlah kemuliaan dan keindahan Islam nampak nyata. Ajaran itu, kata Iskandar, dipraktikkan Nabi Muhammad secara nyata ketika ia menyatukan aneka suku dan agama di Kota Madinah dalam berdakwah.

Advertisement

“Saat itu Madinah benar-benar kota yang sangat majemuk namun tetap bisa hidup penuh kerukunan. Itu setelah Nabi Muhammad datang dengan ajaran Islamnnya. Dan banyak orang terkagum dan masuk Islam karena kemuliaan Islam,” paparnya.

Iskandar berharap umat Islam tak perlu bereaksi keras terkait perpindahan agama Lukman Sardi menjadi non muslim. Ia justru mengajak umat Islam dan umat lainnya untuk saling menjaga kesatuan di Indonesia seperti yang diajarkan Nabi Muhammad saat di Kota Madinah.

“Enggak usah nebar fitnah, kebencian, dan macam-macam. Kita harus menghormati keyakinan setiap individu. Perang atas nama agama itu sudah tak sesuai dengan konteks zaman. Itu hanya ada dalam zaman jahiliyah,” pungkasnya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif