SOLOPOS.COM - Film Bulan Terbelah di Langit Amerika (Okezone.com)
Film baru Bulan Terbelah di Langit Amerika mengisahkan hubungan antara muslim dan non-muslim setelah serangan World Trade Center (WTC) di Amerika.
Solopos.com, JAKARTA – Film Bulan Terbelah di Langit Amerika mengangkat perpecahan antara muslim dan non muslim setelah kejadian World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat tahun 2002 silam. Film ini diharapkan akan menjadi “jembatan” untuk mengatasi perpecahan itu sendiri.
Kisah religi yang terdapat dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika ini tidak hanya untuk diperuntukkan muslim. Namun, pengarang novel Hanum Salsabilah mengungkapkan kisahnya juga bisa diambil oleh non-muslim sama seperti film sebelumnya, 99 Cahaya di Langit Eropa.
“Film ini adalah sangat universal, meskipun 99 Cahaya di Langit Eropa lebih religi. Tapi hampir 30 persen penontonnya non-muslim, dan mereka juga mengambil hikmah dari film itu,” ungkap Hanum Salsabilah saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sebagaimana dilansir Okezone.com, Minggu (21/6/2015), tidak hanya membahas tentang perpecahan dan cara penghubung tersebut. Dalam film ini juga akan menunjukkan sisi Islam secara lebih mendalam.
“Dalam film ini juga akan banyak ada sisi Islam yang sebelumnya tidak dilihat oleh kebanyakkan non muslim,” tutupnya.
Film baru Bulan Terbelah di Langit Amerika dibintangi oleh Acha Septriasa. Acha akan kembali beradu akting dengan Abimana Aryasatya. Sebelumnya, mereka pernah tampil satu layar di 99 Cahaya di Langit Eropa.
“Setelah bermain dengan film berbeda bakal ada hal yang pudar. Tapi sama Abi, aku yakin kita bisa kompak. Saya tahu taste Abi gimana, dia juga tahu taste. Tahu bagaimana cara bekerja sama,” ungkap Acha soal lawan mainnya itu seperti dilansir Detik.com.
Bulan Terbelah di Langit Amerika merupakan novel karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra yang cukup laris di pasaran. Rencananya, film baru ini akan mulai shooting pada 4 Oktober 2015.