News
Sabtu, 20 Juni 2015 - 09:20 WIB

RAMADAN 2015 : Konsumsi Gas Non-Subsidi Diperkirakan Naik

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 12 kg (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Ramadan 2015 dan lebaran 2015 diperkirakan akan mendongkrak konsumsi gas non-subsidi.

Harianjogja.com, JOGJA– Tidak hanya konsumsi gas 3kg yang diperkirakan naik selama Ramadan dan Lebaran ini. PT Pertamina (Persero) Area DIY dan Surakarta juga memperkirakan terjadinya peningkatan konsumsi untuk gas non-subsidi.

Advertisement

Jika konsumsi gas bersubsidi diperkirakan mengalami peningkatan antara delapan hingga 12%, konsumsi gas non-subsidi diperkirakan meningkat empat persen dibandingkan sebelumnya. Dia menjelaskan, konsumsi bulanan gas 12Kg (regular) mencapai 130.000 tabung dan Bright Gas sebanyak 7.000 tabung.

“Kami mengantisipasi prediksi kenaikan gas non subsidi selama Ramadan dan Lebaran dengan menaikkan pasokan. Berapapun kebutuhan masyarakat akan kami penuhi,” ujar Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta, Freddy Anwar, Jumat (19/6/2015).

Selain menambah pasokan di luar kuota, lanjut Freddy, Pertamina juga menginstruksikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) agar menambah daya simpan tangkinya (stock build up) dan memperpanjang jam operasional para agen elpiji. Pertamina bekerjasama dengan Hiswana Migas DIY juga menyiapkan satuan petutugas (satgas) yang bertugas memantau dan mengawasi pasokan elpiji berjalan lancar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Advertisement

Pertamina, lanjut Freddy juga memperdayakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sebagai tempat menyalurkan elpiji 3 Kg. Di SPBU harga gas 3Kg sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.500 per tabung dan elpiji non subsidi yakni elpiji 12 kg seharga Rp146.000 dan Bright Gas Rp149.000 per tabung. Selain menyiagakan sebanyak 3.700 pangkalan di DIY, Pertamina juga menyiapkan pangkalan siaga di setiap kecamatan di DIY mulai H-10 hingga H+10 Lebaran.
“Pangkalan siaga gas melon ini disiapsiagakan untuk mengcover dan buffer kebutuhan elpiji 3 Kg di masyarakat,” ungkap Freddy.

Kepala Bagian Analisa Kebijakan Produktivitas Biro Perekonomian dan SDA Pemerintah DIY, Salamun menjamin keamanan ketersediaan elpiji baik subsidi maupun non subsidi untuk menghadapi Ramadan dan Lebaran tahun ini. Pertamina juga membentuk pangkalan siaga elpiji 3 Kg di setiap kecamatan.

“Ini merupakan terobosan baru yang dilakukan oleh Pertamina dan Hiswana Migas. Posko ini akan menjual gas elpiji sesuai HET, yakni Rp15.500 per tabung. Hanya bagi rumah tangga dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saja dan bukan untuk industri,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif