News
Jumat, 19 Juni 2015 - 13:00 WIB

TRAGEDI PEMBUNUHAN ANGELINE : 9 Jam Pemeriksaan, 2 Kakak Angkat Dijejali 50 Pertanyaan

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa SDN Nayu Barat 2 Solo kirim doa untuk Angeline, Jumat (12/6/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Tragedi pembunuhan Angeline membuat pengacara kondang Hotman Sitompul muncul sebagai kuasa hukum Margriet dalam kasus dugaan penelantaran anak.

Solopos.com, DENPASAR — Dua kakak angkat Angeline, Yvone dan Christina, diperiksa penyidik Polda Bali, Kamis (18/6/2015). Sekitar sembilan jam pemeriksaan, yaitu terhitung dari pukul 10.00 WITA sampai 19.00 WITA, mereka dicecar dengan 50 pertanyaan.

Advertisement

Berdasarkan keterangan Yvone setelah keluar dari ruang penyidikan, ia menjelaskan pertanyaan yang diajukan pihak berwajib berkisar tentang keseharian Angeline.

“Pertanyaannya tentang keseharian Angeline,” kata Yvone di Denpasar, Bali, sebagaimana dilansir Liputan6, Kamis (18/6/2015) malam.

Advertisement

“Pertanyaannya tentang keseharian Angeline,” kata Yvone di Denpasar, Bali, sebagaimana dilansir Liputan6, Kamis (18/6/2015) malam.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Komisaris Besar Polisi Hery Wiyanto menuturkan, Yvone dan Christina menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus penelantaran Angeline oleh sang ibu yang juga orang tua angkat Angeline, Margriet Megawe.

Masih terkait dengan tuduhan penelantaran anak yang menjerat Margriet, pengacaranya, Hotma Sitompul, mempertanyakan latar belakang dan motivasi tiga saksi baru yang dihadirkan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar. Tiga saksi tersebut adalah Francky Alexander Maringka, 46, Yuliet Christien, 41, kerabat Francky, dan Loraine, 58, tante Francky.

Advertisement

Pihak Hotma saat ini tengah mengumpulkan data-data terkait pendapat yang dinilai tanpa bukti yang dilontarkan para aktivis di lembaga itu termasuk Ketua Komisi Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait.

Namun, pihak Hotma belum bisa memutuskan apakah akan mengadukan hal tersebut kepada pihak kepolisian.

“Kami harus kumpulkan dulu data-data. Kami tidak semudah itu mengadukan orang,” ucap Hotma sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara, Kamis. [Baca: Ditanya Soal Margriet, Kakak Angkat Angeline Berkaca-Kaca]

Advertisement

Sebelumnya, Angeline, bocah yang dinyatakan hilang pada 16 Mei 2015 lalu oleh keluarga angkatnya, ditemukan meninggal pada Rabu (10/6/2105). Bocah delapan tahun itu terkubur di halaman belakang rumahnya, Jl. Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali.

Hasil autopsi menyebutkan, jenazah Angeline ditemukan banyak luka lebam di sekujur tubuhnya. Selain luka lebam, juga ditemukan bekas sundutan rokok dan jeratan tali di lehernya. [Baca: Bela Margiet, Hotma: Angeline Dapat Warisan Dari Mana?]

Ibu angkat Angeline, Margriet telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penelantaran Angeline. Sedangkan pekerja rumah tangga Margriet, Agus Tae alias Agus ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Angeline. Diduga ada motif warisan dalam kasus pembunuhan dan penganiayaan ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif