SOLOPOS.COM - Ilustrasi barang bukti kasus narkoba jenis sabu-sabu. (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)
Narkoba Sleman kembali terungkap. Lagi-lagi mahasiswa yang terjerat.
Harianjogja.com, SLEMAN – Direktorat Reserse Narkoba Polda DIY kembali menangkap komplotan tiga mahasiswa yang berjualan narkotika jenis ganja secara berurutan belum lama ini.
Ketiganya berinisial EL yang juga anak dari seorang pejabat di NTT yang indekos di Baciro, Kota Jogja, kemudian AB tinggal di indekos Sewon, Bantul dan AL tinggal di salahsatu indekos Jogja.
Direktur Reserse Narkoba Polda DIY Kombes Andi Fairan menjelaskan, ketiganya terlibat edar gelap narkoba di lingkungan kampus. Penangkapan komplotan pedagang ganja di kalangan mahasiswa itu merupakan hasil pengembangan dari seorang mahasiswa pecinta alam yang ditangkap sebelumnya. Setelah itu lalu menangkap AB di kosnya. Ketika diperiksa penyidik, AB mengaku mendapatkan ganja dari EL.
“Lalu kami tangkap EL di kosnya,” ungkap Andi Kamis (18/6/2015).
Meski demikian penangkapan EL tidak sepenuhnya berjalan mulus. EL berusaha melarikan diri dengan keluar kamar kos kemudian menuju ke sejumlah gang di Baciro, Kota Jogja. Tetapi apes baginya, EL jatuh setelah berhasil melarikan diri sekitar 100 meter. Petugas kepolisian dibantu sejumlah warga pun berhasil mengamankan EL.
“Di kamar kosnya [EL] kami mendapatkan 33 paket ganja siap edar. Pengakuannya beli dari seseorang melalui telepon dengan harga Rp1 juta,” urainya.
Kasubdit I Ditresnarkoba Polda DIY AKBP Bakti Andriyono menyatakan untuk tersangka AL ditangkap di ruang sekretariat Mapala kampusnya. AL juga berusaha menghilangkan barang bukti dengan membuang tiga paket ganja ke dalam toilet kampus. Selain pengguna aktif ganja, ia juga tergolong sebagai pengedar di kalangan mahasiswa. “AL ditangkap paling akhir, kami datangi ke kampusnya,” imbuh Bakti.