Soloraya
Kamis, 18 Juni 2015 - 14:30 WIB

WISATA KARANGANYAR : Jabal Kanil, Wisata Bukit Zikir di Puncak Tawangmangu

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kantor Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar (karangayarkab.go.id)

Wisata Karangayar, Jabal Kanil akan dikembangkan menjadik awasan bukit zikir.

Solopos.com, KARANGANYAR — Keraton Surakarta Hadiningrat menggandeng warga Dukuh Jabal Kanil, Desa Bandardawung, mengembangkan kawasan Buki Zikir Jabal Kanil.

Advertisement

Pengembangan Bukit Zikir Jabal Kanil itu karena mempertimbangkan keberadaan makam dan masjid di puncak bukit di Dukuh Jabal Kanil. Makam itu dipercayai petilasan Syeh Maulana Maghribi. Sedangkan, masjid dikatakan lebih tua daripada Masjid Agung di Demak. Namun, tidak ada dokumen maupun catatan membuktikan masjid itu lebih tua.

Sinergi Travel & Event Management Graha Solo Raya Lantai I. Jl Slamet Riyadi No 1 Solo- Jateng Telp +62-271) 5843678 – 2144388. HP 085 70268 6068 Fax +62 271 635936 www.solocitytravelguide.com. Email info@solocitytravelguide.com marketing@solocitytravelguide.com

Rencana pengembangan kawasan Bukit Dzikir Jabal Kanil memanfaatkan lahan milik Keraton Surakarta Hadiningrat. Luas lahan yang digunakan sekitar 5 hektare (ha). Mereka akan membangun sejumlah fasilitas, seperti masjid dua lantai, Astana Kapugeran, bilik zikir, dan lain-lain.

Advertisement

“Pengembangan bukit zikir diawali dari membangun masjid baru sebagai pusat pendidikan. Jalan menuju lokasi juga akan diperbaiki. Kami prioritas membangun sarana zikir dan taubat,” kata Anggota Tim Perencanaan Konservasi dan Pembangunan Kawasan Bukit Zikir dari Keraton Surakarta Hadiningrat, Muhammad Ichwan.

Masjid baru akan diberi nama Al Qomar. Peletakan batu pertama pembangunan masjid dilakukan Wakil Raja Keraton Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger.

Ketua Badan Pengelola Kawasan Bukit Dzikir Jabal Kanil, Agus Komar, mengatakan pengelolaan dan pengembangan kawasan menggunakan dana swadaya masyarakat selama ini. Sebanyak 44 keluarga atau sekitar 125 warga membersihkan bukit dan membuat akses jalan menuju masjid dan makam.

Advertisement

“Kami sudah menghubungi salah satu kementerian. Kami ingin memanfaatkan masjid supaya berfungsi kembali. Dahulu, hutan belantara. Kami gotong royong membuka lahan. Kami ingin menjadikan kawasan berdzikir untuk perbaikan kualitas generasi muda,” kata Agus saat ditemui wartawan, Minggu (14/6).

Sementara itu, Gusti Puger, menyampaikan pengembangan kawasan itu sebagai bentuk pelesatarian potensi daerah dan menyelamatkan masjid warisan leluhur di puncak bukit Jabal Kanil. Dia berencana mengembalikan bentuk masjid seperti semula atau sebelum dipugar.

“Kami ingin menyelamatkan warisan leluhur. Itu peninggalan sejarah dan bernilai. Itu jejak sejarah penyebaran Agama Islam. Kami yakin kawasan Bukit Dzikir ini akan bermanfaat  bagi warga maupun pemerintah.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif