Sport
Kamis, 18 Juni 2015 - 21:25 WIB

KASUS PENGATURAN SKOR : Mantan Pelatih Persipur Purwodadi Ajak Pelaku Bersaksi

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Persipur Purwodadi pernah terlibat pengaturan skor (Ligaindonesia.co.id)

Kasus pengaturan skor di Liga Indonesia memanas. Mantan pelatih Persipur, Gunawan, mengajak para pelaku pengaturan skor bersaksi.

Solopos.com, JAKARTA — Mantan pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan, yang pernah terlibat dalam kasus pengaturan skor pertandingan di Divisi Utama Liga Indonesia mengajak pihak-pihak lain yang juga terlibat untuk bersaksi mengungkap kasus tersebut.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Antara, Kamis (16/6/2015), Gunawan berharap kasus pengaturan skor diberantas. Gunawan mengajak pemain atau pelaku pengaturan skor bersaksi dan membenahi sepak bola Indonesia.

“Harapan saya, kasus pengaturan skor harus diberantas. Saya menginginkan semua teman-teman yang pernah terlibat dan pernah menjadi pelatih mulai sekarang ayo membenahi sepak bola Indonesia,” kata Gunawan.

Advertisement

“Harapan saya, kasus pengaturan skor harus diberantas. Saya menginginkan semua teman-teman yang pernah terlibat dan pernah menjadi pelatih mulai sekarang ayo membenahi sepak bola Indonesia,” kata Gunawan.

Sebagai pihak yang pernah terlibat dan mengetahui adanya kasus pengaturan skor yang dilakukan oleh pihak-pihak lain, Gunawan bersedia menjadi saksi dalam kasus dugaan pengaturan skor pertandingan sepak bola Indonesia periode 2000-2015 yang dilaporkan oleh seseorang berinisial BS ke Bareskrim Polri pada Selasa (16/6/2015) sore.

“Saya sudah kontak semua teman, setelah kemarin ada teman saya yang inisialnya BS melapor ke Bareskrim, saya dan teman-teman ikut memberikan motivasi. Kami akan datang besok untuk memberikan kesaksian mungkin pemain juga akan didatangkan,” kata Gunawan.

Advertisement

“Jadi bagi orang-orang yang terlibat dan berkepentingan bisa memberikan kesaksian  pertandingan di kompetisi Liga Indonesia tidak sehat,” ujar Gunawan.

Gunawan mengakui klub Persipur Purwodadi yang ditukanginya pada 2013 melakukan praktik pengaturan skor yang melibatkan seluruh manajemen, pemain, pelatih, dan ofisial klub.

Ia menjelaskan setiap melakukan pengaturan skor klub Persipur Purwodadi mendapatkan uang sebesar Rp400 juta sekali pertandingan. Sedangkan untuk pemain, kata Gunawan, mendapatkan Rp10 juta hingga Rp15 juta setiap terlibat dalam pengaturan skor.

Advertisement

Gunawan menyebutkan bayaran tersebut dilakukan pada pertandingan klub Persipur Purwodadi yang berlaga di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013. Lebih dari itu, bahkan klub-klub lain yang bermain di level kompetisi yang lebih tinggi dari Divisi Utama bisa mendapatkan uang lebih besar dari Rp400 juta.

“Oh iya jelas, kalau ISL lebih besar,” kata dia. Namun Gunawan mengaku tidak tahu berapa nilai yang dibayarkan untuk pengaturan skor dalam klub ISL.

Pelatih yang menukangi Persipur Purwodadi sejak 2012 itu juga mengungkapkan hampir setengah dari klub yang berada di Divisi Utama terlibat praktik pengaturan skor.

Advertisement

Dilansir Detik, Rabu (17/6/2015), mantan pelatih Persidafon Dafonsoro dan Persegres Gresik United,  Agus Yuwono, juga memberikan pernyataan mengenai kasus pengaturan skor di Liga Indonesia. Dia mengaku pernah tiga kali diajak mengatur skor.

Upaya suap pertama dilakukan saat Agus menangani Persidafon di Indonesia Super League (ISL) 2013. Saat itu, dia ditawari uang Rp150 juta agar tim besutannya kalah dengan skor 1-3 saat melawat ke kandang tim Persiwa. Tapi, Agus menolak meski ada tawaran tambahan uang Rp50 juta. Persidafon akhirnya cuma kalah 0-1 dari Persiwa.

“Sampai sekarang saya masih belum dibayar kontraknya sama Persidafon. Meski tidak pegang uang, dengan nilai Rp200 juta, saya tetap tidak mau. Karena tidak seharusnya terjadi di sepak bola,” kata Agus.

Dua kasus lainnya terjadi saat Agus menangani Gresik United. Pertandingan yang ingin diatur skornya saat Gresik United akan berhadapan dengan Persik Kediri dan Barito Putra di laga ISL 2014.

Saat ditanya mengenai niat untuk membuat laporan kasus pengaturan skor kepada polisi, Agus mengungkapkan agar dalam kasus kali ini ada akhir yang positif.

“Saya tidak akan bisa menunjukan bukti. Harapan saya harus ada hasil akhirnya. Saya harapan betul-betul ada penyelesaian yang baik,” harap Agus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif