News
Rabu, 17 Juni 2015 - 17:50 WIB

PPDB 2015 : Kuota 20 Persen untuk Siswa Gakin Rata-rata Tidak Terpenuhi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi PPDB online (JIBI/dok)

PPDB 2015 di Solo kuota 20 persen untuk siswa dari keluarga miskin rata-rata tak terpenuhi.

Solopos.com, SOLO-Kuota sebesar 20 persen untuk siswa dari keluarga miskin (gakin) dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2015 di sejumlah SMA di Solo, rata-rata tidak terpenuhi. Hal itu ditengarai karena minimnya minat siswa gakin untuk mendaftarkan diri, terutama di sekolah-sekolah favorit.

Advertisement

Sebagaimana diketahui, Panitia PPDB 2015 Kota Solo menetapkan kuota bagi siswa gakin sebesar 20 persen dari total daya tampung di masing-masing sekolah. Sesuai Pedoman Pelaksanaan PPDB tahun ini, siswa gakin mendaftarkan diri secara offline ke sekolah yang dituju, 11-13 Juni lalu.

Selain siswa gakin yang terdaftar dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Solo, panitia juga mengambil kebijakan bagi siswa gakin yang terdaftar sebagai peserta Program Jamkesmas, bisa mendaftarkan diri.
Ditemui di ruang kerjanya, Ketua Panitia PPDB 2015 Kota Solo, Aryo Widyandoko, mengakui kuota PPDB siswa gakin tersebut tidak terlalu diminati di beberapa sekolah favorit.

Advertisement

Selain siswa gakin yang terdaftar dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Solo, panitia juga mengambil kebijakan bagi siswa gakin yang terdaftar sebagai peserta Program Jamkesmas, bisa mendaftarkan diri.
Ditemui di ruang kerjanya, Ketua Panitia PPDB 2015 Kota Solo, Aryo Widyandoko, mengakui kuota PPDB siswa gakin tersebut tidak terlalu diminati di beberapa sekolah favorit.

Dia mencontohkan di SMA Negeri (SMAN) 1 Soo. Dari 64 kursi yang disediakan khusus untuk siswa gakin, hanya terisi 21 pendaftar. Sementara di SMAN 3 hanya terisi 22 pendaftar.

“Dari jumlah pendaftar di SMA favorit memang sedikit. Padahal sesuai pedoman PPDB 2015 bahwa sekolah diharuskan membuka kuota PPDB siswa gakin sebesar 20 persen dari total daya tampung sekolah,” ungkap Aryo yang juga Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Solo itu.

Advertisement

“Tentunya kami berharap kuota untuk siswa gakin ini dapat terserap seluruhnya. Ke depan jadi evaluasi kami, karena disediakannya kuota bagi siswa gakin ini tujuannya agar warga miskin yang memiliki prestasi bagus juga bisa tetap melanjutkan pendidikan mereka, termasuk jika mereka ingin melanjutkan sekolah di sekolah-sekolah favorit,” imbuhnya.

Ditemui terpisah di SMAN 1 Solo, Ketua Komisi IV DPRD Solo, Hartanti, juga menilai perlunya pemerintah melakukan evaluasi agar kuota bagi siswa gakin itu bisa terpenuhi.

“Kita memang tidak bisa memaksakan untuk itu, meskipun tujuan peningkatan jumlah kuota adalah sebagai bukti tidak adanya diskriminasi untuk warga miskin. Hanya daja, memang masih perlu ada yang dikaji karena di sekolah favorit jarang yang bisa memenuhi kuota,” katanya.

Advertisement

Hartanti menekankan, sisa dari kuota PPDB siswa gakin yang dialihkan untuk menambah kuota PPDB online, tidak kemudian disalahgunakan.

Sementara itu, beberapa SMA favorit di Solo mulai dipadati pendaftar di hari pertama pendaftaran PPPDB online, Rabu. Pantauan Espos di SMAN 1 Solo, lulusan berbagai sekolah menengah pertama (SMP) sederajat didampingi orang tua mereka, mulai berdatangan di sekolah tersebut sejak pukul 07.00 WIB. Pemandangan serupa juga terlihat di SMAN 2 Solo yang berlokasi di sebelah barat SMAN 1 Solo.

Di SMAN 1, masing-masing calon siswa menyiapkan, mendaftar, kemudian menyerahkan sendiri berkas persyaratan kepada panitia di ruangan yang telah disediakan. Sementara orang tua mereka menunggu di luar ruangan. Orang tua siswa juga bisa memantau jumlah pendaftar di SMA peserta PPDB online melalui website.

Advertisement

Berdasarkan data di www.ppdbsolo.net Rabu siang, jumlah pendaftar di SMAN 1 Solo tercatat 83 orang dari dalam kota dan 44 orang dari luar kota, SMAN 2 ada 121 pendaftar dari dalam kota dan 37 dari luar kota, SMAN 3 ada 104 pendaftar dari dalam kota dan 54 pendaftar dari luar kota, SMAN 4 ada 131 dari dalam kota dan 40 dari luar kota. SMAN 5 ada 89 pendaftar dari dalam kota dan 28 dari luar kota, SMAN 6 ada 156 pendaftar dari dalam kota dan 61 dari luar kota, SMAN 7 ada 75 pendaftar dari dalam kota dan 21 dari luar kota, serta SMAN 8 ada 121 pendaftar dari dalam kota dan 47 pendaftar dari luar kota. SMA negeri tersebut rata-rata menjadi pilihan 1 dan pilihan 2 bagi pendaftar.

Meskipun di sejumlah SMA swasta peserta PPDB online terpantau sepi, menurut data di website tersebut beberapa SMA swasta itu cukup diminati pendaftar yang menjadikan sekolah swasta itu sebagai pilihan 2, pilihan 3 atau pilihan 4, antara lain SMA Batik 1, SMA Batik 2, SMA Muhammadiyah 1, SMA Muhammadiyah 2, SMA Muhammadiyah 3, SMA Kristen 1, SMA Kristen 2, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, dan SMA Warga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif