Soloraya
Rabu, 17 Juni 2015 - 04:10 WIB

PILKADA BOYOLALI 2015 : PDIP Ajukan Cawabup dari Internal

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkada langsung (JIBI/Dok)

Pilkada Boyolali 2015 dari PDIP kemungkinan besar akan mengajukan pasangan calon secara mandiri.

Solopos.com, BOYOLALI — Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Boyolali, Seno Samodro, memastikan PDIP akan mengajukan pasangan calon bupati (cabup) dan wakil bupati (cawabup) secara mandiri.

Advertisement

Untuk posisi calon wakil bupati, Seno juga memastikan akan mengambil dari internal partai atau setidaknya sosok yang punya kedekatan khusus dengan PDIP.

“Kata kuncinya kader, itu saja,” kata Seno, yang saat ini masih menjadi Bupati Boyolali, saat ditemui wartawan di RSUD Pandanarang Boyolali, Selasa (16/5/2015).

Advertisement

“Kata kuncinya kader, itu saja,” kata Seno, yang saat ini masih menjadi Bupati Boyolali, saat ditemui wartawan di RSUD Pandanarang Boyolali, Selasa (16/5/2015).

Sebagai pemilik 25 kursi dari total 45 kursi di DPRD Boyolali, sudah semestinya kandidat calon wakil bupati yang akan mendampingi calon bupati hasil rekomendasi DPP PDIP berasal dari internal partai. Mandat dari DPP, kata Seno, PDIP Boyolali harus mengajukan pasangan calon secara mandiri.

Dia mengakui banyak yang melamar untuk menjadi cawabup mendampingi dirinya jika mendapat rekomendasi jadi cabup.

Advertisement

Satu-satunya nama yang mendaftar ke PDIP menjadi calon wakil bupati adalah Kades Randusari, Satu Budiyono. “Ya, seorang kepala desa pun punya peluang jadi cawabup. Atau malah bisa jadi cabupnya. Tapi perlu kami tegaskan, siapa pun dia mesti punya semburat merah. Dia punya aura merah,” papar dia.

Sama halnya dengan Ketua DPC PDIP Boyolali, S. Paryanto, Seno juga enggan membeberkan nama-nama di internal partai yang masuk bursa cawabup. Namun demikian, Seno menyerahkan rekomendasi pasangan cabup dan cawabup itu kepada DPP PDIP.

“Bupati sama wakil jelas di tangan Bu Mega,” imbuh Seno.

Advertisement

Polarisasi
Pada bagian lain, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Boyolali, Turisti Hindriya, menilai menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 telah terjadi polarisasi di masyarakat antara pilih Seno dan bukan Seno. Menurut dia, telah terjadi keganjilan demokrasi dan masyarakat telah terbagi dalam dua kelompok.

“PDIP telah memastikan untuk maju secara mandiri, saya tetap mengharapkan pilkada bisa diikuti empat pasang calon dan PAN akan terus mendorong munculnya figur yang kuat,” kata Turisti.

Dia juga menilai kekuatan partai tidak selalu berkorelasi terhadap pemenangan pilkada. Pada 2010, Sragen, Wonogiri, dan Karanganyar, partai dominan tak mampu memenangkan pilkada.

Advertisement

“Peluang ini semestinya bisa dimanfaatkan Koalisi Boyolali Bangkit [KBB] untuk memainkan kompetisi pilkada agar lebih menarik,” jelas dia.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif