News
Rabu, 17 Juni 2015 - 09:30 WIB

PENUKARAN UANG BARU : Masyarakat Diimbau Tak Tukar Uang Lewat Calo

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penukaran uang baru (Burhan Aris Nugraha/Solopos/Dok.)

Penukaran uang baru biasanya marak terjadi menjelang Lebaran.

Solopos.com, SEMARANG — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah  mengimbau masyarakat tidak melakukan penukaran uang melalui calo maupun perantara lainnya

Advertisement

Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Marlison Hakim, Selasa (16/6/2015) petang, mengatakan penukaran uang melalui perantara mengandung risiko, seperti tidak adanya jaminan ketepatan jumlah uang yang ditukar, kemungkinan menerima uang palsu maupun adanya pungutan biaya.

Lebih lanjut, Marlison mengatakan pihaknya menyiapkan uang tunai sekitar Rp15 triliun sebagai persiapan dalam rangka memenuhi kebutuhan uang tunai periode Ramadan dan ldul Fitri 2015.

Advertisement

Lebih lanjut, Marlison mengatakan pihaknya menyiapkan uang tunai sekitar Rp15 triliun sebagai persiapan dalam rangka memenuhi kebutuhan uang tunai periode Ramadan dan ldul Fitri 2015.

Menurut dia, uang tunai yang dipersiapkan tahun ini lebih banyak dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.

Pada 2014, ujarnya, realisasi jumlah penarikan uang oleh perbankan mencapai Rp11,7 triliun. Adapun jumlah penukaran oleh masyarakat pada tahun 2014 mencapai Rp395 miliar.

Advertisement

Dia mengatakan khusus untuk KPw BI Provinsi Jateng, realisasi jumlah penarikan uang oleh perbankan mencapai Rp4,2 triliun dan jumlah penukaran oleh masyarakat mencapai Rp123 miliar.

Menurutnya, seluruh Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah, yaitu KPw BI Solo, KPw BI Tegal dan KPw BI Purwokerto secara serentak akan melakukan kegiatan pelayanan penukaran uang kepada masyarakat.

Selain dapat melakukan penukaran uang di Bank Indonesia, papar Marlison, masyarakat juga dapat melakukan penukaran di tujuh bank yang ada di sekitar Kota Semarang, yaitu di Bank Pembangunan Daerah Jateng, Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank Central Asia, dan Bank Panin tanpa dipungut biaya apa pun.

Advertisement

“Dalam melakukan pelayanan penukaran uang kepada masyarakat, kami juga akan melakukan layanan kas keliling di luar kantor baik ke pasar-pasar maupun ke beberapa kawasan perkantoran,” paparnya.

Marlison menerangkan pecahan uang yang banyak diminati oleh masyarakat diperkirakan masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2014, untuk wilayah Jateng penukaran uang didominasi uang pecahan Rp5.000 sebesar 24,5%, pecahan Rp10.000 dengan porsi 23,8% dan pecahan Rp20.000 sebesar 22,9%.

“Sementara khusus untuk KPw BI Provinsi Jateng, penukaran uang didominasi uang pecahan Rp5.000 (34,1%), pecahan Rp20.000 (18,5%), pecahan Rp2.000 (17,7%) dan Rp10.000 (17,2%),” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif