Teknologi
Selasa, 16 Juni 2015 - 22:10 WIB

TEKNOLOGI TERBARU : Huruf dan Angka Rawan Dibobol, Password Bakal Pakai Emoji

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Emoji IOS 8.3 Beta (Twitter.com)

Teknologi terbaru PIN atau password di masa depan akan menggunakan kombinasi emoji.

Solopos.com, NEW YORK – Perusahaan keamanan asal Inggris, Intelligent Environments, menemukan cara baru meracik sistem keamanan kata kunci (password). Mereka mengembangkan personal identification number (PIN) dengan corak emoticon dan karakter manusia.

Advertisement

Penemuan ini berdasarkan penelitian yang menyebut sepertiga dari 1.300 orang yang disurvei lupa akan PIN mereka. Pada penelitian lain menyebutkan sebagian besar pengguna media sosial dan pesan singkat justru lebih banyak menggunakan emoticon daripada huruf. “64% dari millennials (generasi Y) secara teratur berkomunikasi hanya menggunakan emoji,” kata Intelligent Evironments seperti dilansir Mashable, Senin (15/6/2015).

Oleh karenanya, mereka berpendapat menggambungkan keduanya, menjadi kesimpulan yang logis.

Intelligent Environments mengklaim “teknologi keamanan emoticon atau emoji” miliknya lebih mudah untuk diingat, dan menawarkan keamanan yang lebih besar dan yang terpenting adalah jauh lebih menyenangkan daripada angka.

Advertisement

Menawarkan 44 emoji untuk dipilih dari 3.498.308 permutasi, sebagai lawan 7.290 digit tak berulang, membuat kode akses emoji 480 kali lebih aman.

“Melupakan password terjadi karena otak tidak bekerja secara digital atau secara lisan. Ia bekerja imagistically,” kata pakar memori Tony Buzan. “Gambar adalah cara utama mengingat apa yang Anda ingin ingat.”

Orang-orang di balik teknologi baru itu merekomendasikan membangun sebuah cerita untuk membantu Anda mengingat urutan. Perusahaan itu saat ini sedang dalam pembicaraan dengan bank untuk menggelar teknologi itu selama 12 bulan ke depan.

Advertisement

Ahli cybersecurity Profesor Alan Woodward memuji sistem itu, dan mengatakan teknologi itu akan memaksa hacker untuk melalui lebih banyak siklus untuk memecahkan kode. Namun, ia menambahkan bahwa “masih masuk akal untuk memiliki semacam otentikasi dua faktor.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif