News
Selasa, 16 Juni 2015 - 19:25 WIB

AGENDA PRESIDEN : DItemui Jokowi Mengenakan Seragam Kostrad, Ini Reaksi Din Syamsuddin

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (JIBI/Solopos/Antara/Roni)

Agenda Presiden Joko Widodo (Jokowi) antara lain menerima Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

Solopos.com, JAKARTA – Pemandangan tidak bisa Presiden Joko Widodo berseragam Komando Cadangan Strategis TNI AD ternyata sempat membuat kaget Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama pengurus lain.

Advertisement

Din yang melakukan audiensi dalam rangka menyampaikan undangan Muktamar ke-47 Muhammadiyah di lapangan Karebosi Makassar 3 Agustus 2015 mendatang berpenampilan rapih dengan kemeja batik berpeci.

“Tadi saya bilang kepada beliau, kalau tahu begitu saya juga pakai pakaian pendekar tapak suci Muhammadiyah,” kata Din berseloroh di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (16/6/2015).

Ia memahami posisi Jokowi sebagai panglima tertinggi angkatan perang Indonesia mengenakan pakaian tersebut. Namun bukan disengaja, karena Jokowi baru saja pulang dari acara demo latihan tempur di Baturaja Sumatra Selatan.

Advertisement

Dalam perbincangannya dengan PP Muhammadiyah, Jokowi menyampaikan bahwa tantangan dan ancaman negara pada pemerintahan sekarang sangat berat. Terutama masih banyaknya kelompok mafia mulai dari narkoba, migas, energi, ikan, beras, pangan dan lainnya.

“Muhammadiyah merasa ikut bertanggungjawab dan inilah bagian dari amar ma’ruf nahi munkar menghadapi mafia, maka kami memastikan tadi dukungan Muhammadiyah penuh kepada pemerintah untuk memerangi mafia ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Din juga menegaskan bahwa melawan segala jenis mafia tersebut akan menjadi gerakan masyarakat madani bersama pemerintah karena sudah merusak kehidupan rakyat dan menghambat kemakmuran.

Advertisement

“Contoh konkret langkah Muhammadiyah kita ingin memotong salah satu akar tunjang yang hanya menguntungkan mafia itu, UU yang tidak berpihak kepada konstitusi lewat jihad konstitusi yang terakhir ini dilakukan Muhammadiyah,” jelas Din.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif