News
Senin, 15 Juni 2015 - 14:45 WIB

PENETAPAN AWAL RAMADAN 2015 : Puasa Ramadan Versi NU & Muhammadiyah Dimulai Serentak 18 Juni 2015

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Tarawih di Griya Solopos

Penetapan awal Ramadan 2015 bakal diputuskan dalam Sidang Isbat yang digelar 16 Juni 2015. Sedangkan NU dan Muhammadiyah mengumumkan kemungkinan besar awal Ramadan dimulai 18 Juni 2015.

Solopos.com, JAKARTA – Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) mengumumkan kemungkinan besar awal Ramadan tahun ini bakal dimulai 18 Juni 2015. Meski begitu, keputusan akhir ditentukan pada Sidang Isbat yang bakal digelar 16 Juni 2015.

Advertisement

Dikutip dari laman Muhammadiyah.or.id, Senin (15/6/2015), pengurus Pusat Muhammadiyah telah mengumumkan awal bulan puasa Ramadan 2015 (1 Ramadan 1436 Hijriyah) jatuh pada Kamis, 18 Juni 2015. Sedangkan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1436 H, jatuh pada Jumat, 17 Juli 2015.

Sedangkan NU, melalui Koordinator Rukyatul Hilal PW NU Jawa Timur, HM Sholeh Hayat mengatakan awal Ramadan 1436 H/2015 dan Idulfitri 1436 H/2015 berpotensi sama yakni awal Ramadan pada 18 Juni dan awal Syawal (Idulfitri) pada 17 Juli 2015.

“Potensi itu berdasarkan kesamaan pada tiga metode yakni metode dalam Kitab Sulamun Nariyyin, Kitab Fathur Rouf fil Manan dan metode Lajnah Falaqiyah PBNU,” ujarnya seperti dilansir JIBI/Kabar24.

Advertisement

Untuk penentuan masuknya Ramadan, pemerintah akan menggelar sidang isbat pada 16 Juni 2015 di Gedung Kementerian Agama, Jakarta dengan mengundang para ulama, kiai, tokoh ormas Islam, pakar astronomi dan beberapa pihak lainnya.

“Penentuan awal Ramadhan berpulang pada hasil sidang isbat yang akan dilaksanakan pada 16 Juni,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Proses sidang isbat akan diawali dengan pemantauan hilal (rukyatul hilal) pada titik-titik pemantauan yang tersebar di
beberapa wilayah Indonesia.

Advertisement

“Dalam sidang isbat itu, akan ditentukan apakah hilal bisa dilihat atau tidak. Jika terlihat, Ramadan akan jatuh pada 17
Juni. Jika hilal tidak terlihat, bulan Sya’ban akan dilakukan istikmal (genapkan) menjadi 30 hari dan Ramadan jatuh pada 18 Juni,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif