News
Senin, 15 Juni 2015 - 19:15 WIB

PAJAK BARANG MEWAH : Tas Hermes, Gucci Dkk Bakal Bebas Pajak

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tas Hermes (uniquepost.com)

Pajak barang mewah untuk tas bakal dihapus.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akan menghapus pajak barang mewah tas. Ke depan tas mewah seperti Hermes, Gucci, Louis Vuitton, Dior dan lain-lain akan lebih murah karena tidak dikenakan pajak. Penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) disambut baik pengusaha pusat perbelanjaan di Indonesia? khususnya di kota besar seperti DKI Jakarta.

Advertisement

Waktu pelaksanaan kebijakan ini dianggap tepat, apalagi berbarengan dengan gelaran pesta diskon yang disebut Jakarta Great Sale 2015 dan The Great Singapore Sale 2015.

Penghapusan PPnBM akan membuat harga akan lebih murah dari sebelumnya. Salah satu komponen yang membuat harga barang impor dijual mahal di Indonesia adalah pajak. Misalnya barang yang dihapuskan pajaknya adalah produk fesyen bermerek hingga 40% seperti tas Louis Vuitton, Hermes dan merek dunia lainnya.

Advertisement

Penghapusan PPnBM akan membuat harga akan lebih murah dari sebelumnya. Salah satu komponen yang membuat harga barang impor dijual mahal di Indonesia adalah pajak. Misalnya barang yang dihapuskan pajaknya adalah produk fesyen bermerek hingga 40% seperti tas Louis Vuitton, Hermes dan merek dunia lainnya.

Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia? (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan dengan adanya penghapusan PPnBM, maka orang Indonesia berpikir ulang membeli barang bermerek di luar negeri. Selama ini banyak orang berduit di Indonesia belanja di Singapura saat ada Great Singapore Sale.

“Saya kira bagus ya. Daerah sekitar kita seperti Singapura, Malaysia itu sudah membebaskan juga,” tuturnya sebagaimana dikutip Detik, Senin (15/6/2015).

Advertisement

Ridwan mengatakan, kebijakan pemerintah menghapus pajak barang mewah produk tertentu untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Selain itu, mendorong masyarakat Indonesia khususnya kaum menengah ke atas untuk tetap berbelanja di dalam negeri, meski Singapura menawarkan pameran diskon yang lebih lama. Orang Indonesia menurutnya akan berbelanja di dalam negeri.

“Kita menghadapi great Sale yang besar. Ada tiga, Jakarta, Malaysia, dan Singapura. Itu menarik banyak sekali orang Indonesia. Tapi saya kira akan tertahan (karena penghapusan PPnBM). Mereka akan lebih baik beli di negara sendiri (Indonesia). Boleh jalan-jalan ke Singapura, tapi jangan beli barang. Di sini saja,” tegas Ridwan.

Belanja di Luar Negeri

Advertisement

Ridwan juga menilai, penghapusan PPnBM untuk barang-barang mewah khususnya fesyen mampu menurunkan harga. “Saya kira 5% sampai 10%,” tutupnya.

Salah satu konsumen barang-barang mewah bermerek terkenal seperti Louis Vuitton, Hermes, Gucci, Dior dan lainnya adalah seorang fashion designer Lisa Daryono. Lisa mengaku sangat senang dengan kebijakan pembebasan pajak ini.

“?Ini senang banget waktu dengar pajaknya mau dibebasin. Ini positif banget,” ujar Lisa.

Advertisement

Lisa mengatakan, informasi mengenai penghapusan pajak barang-barang mewah ini sudah beredar di lingkungannya, sesama pecinta fesyen-fesyen bermerek.

“Ini jadi perbincangan hangat sesama ibu-ibu. Ini seru lho, seneng banget,” ujar Lisa yang mengoleksi belasan tas puluhan juta ini.

Sebelum adanya kebijakan ini, Lisa mengaku banyak kerap membeli produk mewah tersebut di Singapura, Jepang hingga ke Paris. Ia mengatakan, akan berbelanja di dalam negeri karena harganya lebih murah.

“Kalau dari dulu seperti ini, ngapain belanja di Singapura. Sekarang sudah dibebaskan pajaknya mending belanja di dalam negeri. Karena kita kalau belanja yang pertama harganya ya,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif