Soloraya
Minggu, 14 Juni 2015 - 19:15 WIB

PILKADA BOYOLALI 2015 : PDIP Berburu Calon Pendamping Seno Samodro

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seno Samodro (JIBI/Solopos/Dok)

Pilkada Boyolali 2015 makin dekat. Jika Seno Samodro menjadi calon terkuat, PDIP masih punya PR lain, yaitu mencari pendampingnya.

Solopos.com, BOYOLALI — Hingga saat ini bursa calon wakil bupati (Cawabup) dari PDIP masih menjadi tanda tanya besar. Ketua DPC PDIP Boyolali, S.Paryanto, bahkan enggan membeberkan siapa saja nama yang muncul dalam bursa cawabup dari PDIP.

Advertisement

Namun di satu sisi, kalangan partisipan PDIP mulai memunculkan nama-nama tertentu untuk bersanding dengan calon bupati terkuat, Seno Samodro. Wahyono, yang mengaku sebagai Koordinator Partisipan PDIP Ngemplak, berharap jika Seno Samodro mendapat rekomendasi dari DPP untuk menjadi calon bupati Boyolali, maka Seno harus memilih calon wakil bupati yang memiliki rekam jejak baik.

“Yang paling penting adalah tokoh yang kuat di kalangan grass root, bukan sekadar pejabat yang hanya dikenal di kalangan birokrat,” kata Wahyono, kepada Solopos.com, akhir pekan lalu.

Menurut Wahyono, di kalangan partisipan PDIP, sudah ada beberapa nama di internal PDIP yang berkembang dan kuat digadang menjadi calon wakil bupati. “Ada beberapa nama tapi kami justru mendorong satu nama di luar PDIP yakni politis PAN, Mulyanto [saat ini anggota DPRD], untuk bisa menjadi calon AD2,” kata Wahyono.

Advertisement

Meskipun Wahyono adalah partisipan PDIP, namun Wahyono siap bersikap objektif agar PDIP memunculkan calon wakil bupati yang benar-benar merakyat. “Artinya nama yang benar-benar membumi di Boyolali,” ujar dia.

Mulyanto realistis menanggapi dorongan ini. Menurut dia, dengan PDIP yang menguasai 25 kursi di parlemen, partai tersebut bisa mengajukan pasangan calon bupati dan wakil bupati sendiri. “Saya kira, kalau Pak Seno jadi calon bupati, wakilnya akan lebih baik juga dari PDIP. Tetapi, kalau rakyat menghendaki dan Pak Seno juga menghendaki, saya akan pikir-pikir dulu.”

Apalagi, lanjut Mulyanto, saat ini PAN masih tergabung dalam Koalisi Boyolali Bangkit (KBB). Terkait adanya dorongan dari partisipan PDIP agar PDIP menggandeng kader PAN, secara normatif Paryanto mengatakan bahwa wacana dinamika itu sah-sah saja.

Advertisement

“Tetapi akan lebih baik kalau semua ditawarkan. Bahkan kami selain menjaring calon bupati juga sudah menyurvei calon wakil bupati, tidak hanya di kalangan internal tetapi juga eksternal,” kata Paryanto.

Yang saya maksud kalangan eksternal bisa tokoh di luar PDIP maupun politisi partai lain yang elektabilitasnya lebih kuat. Nama Kades Randusari, Kecamatan Teras, Satu Budiyono, adalah salah satu tokoh yang secara resmi mendaftarkan ke PDIP sebagai calon wakil bupati. Namun demikian, peluang munculnya nama lain masih cukup besar.

Selain itu, berdasar hitung-hitungan politik PDIP, wakil bupati haruslah kader. “Ini bukan masalah dinasti. Tapi memang harus kader. Nah kader yang seperti apa, paling tidak dekat dengan internal kami. Ora njaba-njaba banget.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif