News
Jumat, 12 Juni 2015 - 20:30 WIB

TRAGEDI PEMBUNUHAN ANGELINE : P2TP2A: Agus Hanya Disuruh Menguburkan Jenazah Angeline

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) dan Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) Polri melakukan proses identifikasi di kawasan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6). Identifikasi dan pra-rekonstruksi tersebut dilakukan untuk mengetahui proses tewasnya Angeline (8). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Tragedi pembunuhan Angeline di rumah ibu angkatnya terus mengungkapkan fakta baru.

Solopos.com, DENPASAR — Ada yang berbeda dalam pernyataan Agustai Hamdai, tersangka pembunuh Angeline, versi polisi dengan keterangan lain. Jika Polresta Denpasar menyebut Agus mengaku telah membunuh Angeline, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar menyebutkan Agus mengatakan hal berbeda.

Advertisement

Lawyer (P2TP2A) Denpasar Siti Sapura yang juga ikut dalam pemeriksaan lokasi penemuan jenazah Angeline di Jl. Sedap Malam, Sanur, Denpasar, mengaku mendengar Agus saat menceritakan kronologi pembunuhan itu. Saat itu, Agus mengaku tidak membunuh, melainkan hanya menguburkan.

“Saat itu, telepon penyidik di samping saya di-loudspeaker [penyidik menelepon Agus]. Dari situ Agus mengatakan ‘saya hanya disuruh menguburkan pukul 19.00 Wita’,” kata Siti Sapura saat dihubungi TV One, Jumat (12/6/2015) malam, menirukan keterangan Agus kepada penyidik via telepon pada Rabu (10/6/2015).

Hal itulah yang membuat Siti meragukan kesimpulan bahwa pria 25 tahun asal Sumba tersebut membunuh Angeline. Apalagi, Siti juga mendengar sendiri kronologi yang disampaikan Agus kepada penyidik hari itu.

Advertisement

“Kronologinya pukul 12.00 Wita, ibu Margareth memanggil Angeline ke kamarnya. Kemudian ada suara memanggil ‘Angeline’. Bukan suara memanggil, tapi kaget. Lalu pukul 19.00 Wita Agus disuruh mengubur.”

Siti Sapura juga memberikan klarifikasi bahwa setelah diusir keluar rumah, Agus bukan berkeliaran. Saat itu, Agus berada dalam perlindungan polisi dan sudah sempat dimintai keterangan sebelum kasus ini terbongkar.

“Jadi saya kaget ketika ada pernyataan bahwa dia [Agus] membunuh.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif