Sport
Kamis, 11 Juni 2015 - 13:25 WIB

SANKSI FIFA : Ini Syarat Pencabutan SK Pembekuan PSSI

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Imam Nahrawi (JIBI/Solopos/Youtube)

Sanksi FIFA kepada sepak bola Indonesia membuat Menpora siap mencabut SK pembekuan PSSI.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyatakan siap untuk merevisi Surat Keputusan (SK) Pembekuan Kepengurusan PSSI. Dengan catatan, PSSI harus memenuhi beberapa syarat lebih dulu.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Liputan6.com, Kamis (11/6/2015), Menpora mengatakan soal revisi atau mencabut SK pembekuan PSSI bisa dilakukan dengan syarat masalah kompetisi, sponsor dan hak siar harus dijelasan secara transparan oleh PSSI.

“Soal merevisi atau mencabut SK pembekuan PSSI, kita harus lakukan sesuai syarat yang harus dipenuhi. Misalnya seperti soal kompetisi, sponsor, hak siar. Itu semua harus transparan dan terbuka dulu,” kata Imam Nahrawi.

Advertisement

“Soal merevisi atau mencabut SK pembekuan PSSI, kita harus lakukan sesuai syarat yang harus dipenuhi. Misalnya seperti soal kompetisi, sponsor, hak siar. Itu semua harus transparan dan terbuka dulu,” kata Imam Nahrawi.

Menpora mengungkapkan dua hari silam mendapat surat dari sponsor yang mengaku rugi karena sudah mengeluarkan Rp100 miliar untuk perhelatan Indonesia Super League. “Mungkin soal sponsor itu tak terbuka. Padahal, PSSI harusnya transparan,” ucap Imam.

Selain itu, opsi revisi bakal dikonsultasikan dulu dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sejauh ini, Wapres Kalla sudah menginstruksikan agar SK Pembekuan direvisi, hanya dengan syarat PSSI mencabut gugatan ke PTUN.

Advertisement

Imam juga menegaskan pihaknya tidak main-main dalam usaha memperbaiki sepak bola Indonesia. Pihaknya sudah memiliki roadmap, yang memang tidak dipublikasikan. Alasannya, pihaknya khawatir setiap rencana selalu diganjal bahkan diputarbalikkan.

“Saya mendengar hinaan dan cacian, seakan saya orang jahat, tak punya hati dan perasaan. Saya tahu itu. Tetapi, hanya bisa mendoakan, kalau benar memang sengaja, semoga bisa kembali ke jalan yang benar,” tutur Imam.

Menurut Imam, semua perbaikan itu bisa berjalan asal semua pihak menghilangkan ego sektoral dan mau bersama-sama. Selama ini, baik PSSI dan FIFA selalu menyatakan pemerintah tidak bisa mengintervensi.

Advertisement

“Kalau tidak intervensi, dari mana mereka bisa menggunakan stadion? Bagaimana bisa dapat izin keamanan? Saya kira ke depan ego sektoral harus dihilangkan,” ujar dia.

Imam akhirnya membuka sejumlah poin yang akan dibenahi, seperti masalah kemandirian wasit, perlindungan pemain melalui kontrak yang jelas, serta soal hak klub peserta kompetisi.

“Soal hak klub, kita tidak ingin seperti ISL 2014 yang selesai pelaksanaan, tapi belum selesai semua masalahnya. Semoga setelah Kongres Luar Biasa 2016 Indonesia bisa temukan jati diri,” pungkas Imam.

Advertisement

Dilansir Kantor Berita Antara, Kamis, Menpora Imam Nahrawi dijadwalkan bertemu dengan pihak PSSI paling lambat 23 Juni 2015 untuk membahas jalan keluar permasalahan sepak bola Indonesia dan sanksi FIFA.

“Terkait dengan upaya pembenahan tata kelola sepak bola nasional, Komisi X DPR RI mendesak Menpora melakukan pertemuan dengan PSSI paling lambat tanggal 23 Juni 2015,” kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto.

Gatot mengatakan kesepakatan tersebut telah disetujui dan dihormati oleh kedua belah pihak antara Menpora dan Komisi X DPR RI.

“Semuanya itu didasari sebagai momentum untuk tujuan pembenahan sepak bola nasional dengan tata kelola secara lebih baik, lebih transparan dan lebih berprestasi,” kata Gatot.

Rencana pertemuan antara Menpora dengan PSSI tersebut akan membicarakan kelanjutan kompetisi sepak bola Indonesia dan sanksi FIFA.

“Pertemuan untuk membicarakan rencana penyelenggaraan kompetisi dalam menghidupkan kembali sepak bola Indonesia, dan langkah-langkah strategis untuk segera mengakhiri sanksi FIFA,” ujar mantan juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut.

Ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, sebelumnya pernah dua kali berupaya mendatangi kantor Kemenpora untuk bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi. Upaya pertemuan yang tidak terjadwal tersebut tidak bisa direalisasikan karena Menpora sudah ada acara dengan pihak lain.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif