Soloraya
Kamis, 11 Juni 2015 - 04:10 WIB

PUPUK BERSUBSIDI : Sekitar 8.000 Petani Karanganyar Belum Masuk Kelompok Tani

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok pupuk (JIBI/Solopos/Dok.)

Pupuk bersubsidi di Karanganyar disesuaikan dengan kebutuhan petani. Tapi, banyaknya petani yang belum masuk kelompok tani membuat pemkab kesulitan mendapatkan pupuk. 

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mendorong semua petani masuk dalam kelompok tani agar dapat mengusulkan data kebutuhan pupuk setiap tahun. Sementara saat ini masih terdapat sekitar 8.000 petani yang belum masuk kelompok tani.

Advertisement

Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, mengatakan saat ini masih terdapat 20 persen dari total petani di Karanganyar yang belum terdaftar pada kelompok tani.

“Maka kami selalu mengimbau agar mereka mau bergabung ke kelompok tani. Kami sudah berkoordinasi dengan kelompok tani dan kepala desa untuk menggandeng mereka,” kata dia saat ditemui wartawan di sela pengukuhan pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Karanganyar periode 2015-2020, di Matesih, Rabu (10/6/2015).

Menurut dia, bergabungnya petani di dalam kelompok tani akan membantunya untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi setiap tahunnya. Sebab selama ini kebutuhan pupuk para petani dihitung melalui pengajuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang disampaikan para petani melalui masing-masing kelompok tani.

Advertisement

“Ada beberapa yang merasa sudah mampu, kemudian tidak masuk kelompok tani. Akhirnya kesulitan dalam mendapatkan pupuk,” kata dia.

Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Siti Maisyaroch, mengatakan saat ini Karanganyar memiliki 1.163 kelompok tani. Rata-rata setiap kelompok tani beranggotakan 30 petani. “Tapi, masih ada sekitar 20 persen [sekitar 8.000 petani] yang belum terdata,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif