Soloraya
Kamis, 11 Juni 2015 - 23:40 WIB

MAKANAN BERBAHAYA : Daging Gelonggongan Dijual di Pasar Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas memeriksa daging yang dijual pedagang di Pasar Klaten, Kamis (11/6/2015). Kegiatan itu dilakukan untuk memantau kondisi barang serta harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Sidak pasar dilaksanakan Pemkab Klaten ke sejumlah pasar tradisional.

Solopos.com, KLATEN – Tim Pemkab Klaten menemukan daging gelonggongan dijual pedagang di Pasar Klaten.Hal itu diketahui saat tim menggelar inspeksi mendadak (sidak) guna memantau berbagai barang kebutuhan pokok, Kamis (11/6/2015).

Advertisement

Tim yang terdiri atas Bagian Perekonomian, Dinas Pertanian, serta Kantor Ketahanan Pangan menemukan daging ayam serta sapi gelonggongan. 

Kepala UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Murtopo, mengatakan daging gelonggongan yang ditemukan petugas dijual sekitar Rp85.000/kg. Nominal itu lebih murah ketimbang harga daging sapi normal yakni Rp110.000-120.000/kg.

Sementara, daging ayam yang disuntik air dijual senilai Rp25.000/kg dengan harga asli sekitar Rp30.000/kg.

Advertisement

“Kalau berbahaya untuk kesehatan itu tidak. Tetapi, yang jelas itu merugikan konsumen. Ketika daging dimasak, ukurannya akan menyusut. Kalau disimpan lebih dari tiga hari meskipun di dalam kulkas akan cepat busuk,” ujar dia.

Selain menemukan daging gelonggongan, petugas juga mendapati hati ayam mengandung bakteri yang dijual pedagang.

Salah satu pedagang, Ny. Slamet, membantah jika dirinya menjual daging gelonggongan.

Advertisement

“Dagingnya saya dapat dari Boyolali. Bukan gelonggongan, tetapi ini daging kering. Hanya, saya jual Rp85.000/kg,” ungkapnya.

Sementara itu, dari hasil pantauan kenaikan terjadi pada harga bumbu dapur yakni merica. Salah satu pedagang, Ragi, 37, mengatakan harga merica saat ini mencapai Rp200.000/kg meningkat dari sebelumnya sekitar Rp180.000/kg. Kenaikan itu sudah terjadi sekitar sepekan ini.

Kabag Perekonomian Setda Klaten, Srihadi, menjelaskan mayoritas harga kebutuhan pokok relatif stabil. Namun, ia tetap meminta warga mewaspadai peredaran makanan kadaluwarsa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif