Jogja
Kamis, 11 Juni 2015 - 00:40 WIB

JELANG RAMADAN : Konsumen Latah dan Panik Bisa Picu Kenaikan Harga

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Foto ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Jelang Ramadan sejumlah harga kebutuhan berpotensi naik. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY berharap masyarakat tak panik dan latah memberi banyak barang agar tidak memicu kenaikan harga sembako

Advertisement

 

Harianjogja.com, BANTUL– Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY berharap masyarakat tak panik dan latah memberi banyak barang jelang Ramadan. Sebab kepanikan bisa memicu kenaikan harga sembako

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY, Rabu (10/6/2015) siang melakukan pemantauan harga barang kebutuhan pokok di pasar Bantul, menyambut bulan Ramadhan.

Advertisement

Dari pantauan tim menunjukan mayoritas harga kebutuhan pokok masih cenderung naik turun. Beberapa komoditas seperti daging sapi dan cabai misalnya mengalami kenaikan harga. Harga daging sapi naik dari biasanya Rp100.000 per kilogram menjadi Rp115.000 per kilogram.

Kenaikan paling tinggi pada komoditas cabai. Cabai merah kriting pekan lalu hanya Rp17.000 kini melonjak menjadi Rp25.000 per kilogram. Cabai rawit merah semula Rp18.000 menjadi Rp20.000.

Sementara komoditas lainnya seperti daging ayam, pada pantauan Rabu turun menjadi Rp30.000 dari sebelumnya Selasa (9/6) seharga Rp32.000 per kilogram. Bawang merah lokal dari sebelumnya Rp30.000 menjadi Rp25.000 per kilogram. Sementara harga cenderung stabil untuk komoditas beras. Beras IR64 stabil di harga Rp8.000 per kilogram.

Advertisement

Sekretaris TPID DIY Salamun mengatakan, harga mengalami kenaikan karena menyambut puasa terjadi peningkatan konsumsi lantaran banyaknya acara ruahan atau perkawinan. “Tapi memasuki puasa akan mulai turun,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif