News
Rabu, 10 Juni 2015 - 22:10 WIB

WABAH MERS : Korban Terus Meningkat, WHO Desak Korsel Buka Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wabah MERS di Korea Selatan semakin mengkhawatirkan. WHO merekomendasikan untuk membuka sekolah lantaran dinilai tidak terkait dengan penularan virus. 

Solopos.com, SEOUL – Sebuah tim gabungan antara Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Korea Selatan (Korsel) yang meneliti wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) merekomendasikan dibukanya kembali sekolah-sekolah di negara itu, Rabu (11/6/2015).

Advertisement

Setidaknya 2.474 sekolah ditutup dan ribuan orang dikaratina guna mencegah penyebaran penyakit yang belum ditemukan obat atau vaksinnya itu. Total angka kematian akibat MERS menjadi 9 orang.

Wabah MERS di Korsel menempati urutan terbesar kedua setelah Arab Saudi. Tak pelak hal itu memicu kecemasan publik. Dewan Sekolah di Seoul dan Provinsi  Gyeonggi mengumumkan waktu penutupan sekolah diperpanjang hingga Jumat (12/6/2015). Mereka juga mengusulkan lebih banyak sekolah yang diliburkan.  Hal tersebut berbanding terbalik dengan anjuran misi gabungan.

“Sekolah tidak terkait dengan penularan [virus] di Korea Selatan atau tempat lain,” kata misi itu seperti dilansir Reuters.

Advertisement

Kementerian Kesehatan Korsel Rabu menyatakan dua orang meninggal akibat MERS, dengan penambahan tersebut total tercatat 9 orang. Lebih lanjut kementerian itu mengungkapkan penemuan 13 kasus baru sehingga menambah jumlah kasus MERS menjadi 108.  Jumlah orang yang karantina pun melonjak menjadi 3.439 orang.

Wabah MERS juga berdampak pada perekonomian dan pariwisata di Korsel. Sejumlah negara telah membatalkan kunjungan. Seperti diberitakan sebelumnya, Hong Kong pada Selasa (9/6/2015) mengeluarkan peringatan bagi warganya untuk tidak bepergian ke Korsel jika tidak ada urusan penting. Dewan Industri Perjalanan Hong Kong membatalkan semua tur ke Korsel kecuali dengan kapal pesiar yang dijadwalkan hingga 3 Juni mendatang. Sekitar 10.000 hingga 12.000 wisatawan menjadi bagian dari tur itu.

Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan mengatakan jumlah kedatangan penumpang pada Senin (8/6/2015) dan Selasa menurun tajam. MERS pun berimbas pada penurunan tingkat penjualan di sejumlah pusat perbelanjaaan. Data pemerintah menunjukkan angka penjualan pada pekan pertama Juni 2015 merosot 25 persen dibanding periode Mei 2015.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif