Teknologi
Rabu, 10 Juni 2015 - 19:45 WIB

SERANGAN HACKER : Situs Tentara AS Tumbang Diserang Hacker Suriah

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/reuters)

Serangan Hacker Suriah membuat Army.mil tak bisa diakses.

Solopos.com, WASHINGTON – Markas Militer Amerika Serikat (AS) dibuat repot oleh serangan peretas dari Suriah. Serangan hacker membuat situs Army.mil milik Tentara Angkatan Darat AS tumbang.

Advertisement

Dilansir Mashable, Rabu (10/5/2015), situs Army.mil akhirnya ditutup sementara. US Army mengklaim serangan ini dimulai Syrian Electronic Army yang men-deface situs tersebut dan memunculkan tulisan yang mengkritisi andil militer AS di kawasan Timur Tengah.

“Komandan Anda mengaku bahwa mereka melatih orang-orang yang telah mengirim Anda untuk mati di medan pertempuran,” tulis si hacker, Selasa (9/6/2015).

Pantauan Solopos.com, Rabu siang, situs Army.mil masih belum dapat diakses. Ketika mengetik situs itu maka akan muncul tulisan “network error”.

Advertisement

“Hari ini sebuah elemen dari service provider milik Army.mil telah terkompromi,” tulis Brigjen Malcolm B. Frost dalam pernyataannya, seperti dikutip CNet, Rabu.

“Setelah kami menyadari ini, kami segera mengambil langkah preventif yang diperlukan untuk memastikan bahwa tak ada data-data milik Army yang tercuri, yaitu dengan dengan mematikannya secara sementara,” lanjut Fros dalam pernyataannya itu.

Ini adalah insiden peretasan terhadap situs US Army yang kedua dalam jangka waktu kurang dari enam bulan. Pada bulan Januari lalu, akun Twitter dan Youtube milik US Military Central Command juga diretas, dan diganti foto profilnya oleh grup pendukung ISIS.

Advertisement

Dalam cakupan lebih luas, Pemerintah Amerika Serikat belakangan ini menjadi bulan-bulanan dari serangancyber yang diduga berasal dari Timur Tengah. Bahkan dalam serangan terakhir yang mereka terima, informasi sekitar 4 juta pegawai federal AS dikabarkan tercuri.

Syrian Electronic Army adalah sebuah grup hacker pendukung rezim Suriah yang dipimpin oleh presiden Bashar al Assad. Mereka mengaku telah melakukan serangan cyber terhadap sejumlah situs berita dan perusahaan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif