Ramalan kiamat yang ditulis di salah satu blog membuat NASA bereaksi.
Solopos.com, WASHINGTON – Prediksi kiamat seolah terus membayangi bumi dalam beberapa dekade terakhir. Yang paling dekat adalah ramalan tubrukan asteroid yang berakibat kiamat di Bumi yang bakal terjadi 22-28 September 2015.
Mengenai kabar ini, juru bicara Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) langsung menyangkal. NASA melalui laman resminya seperti dikutip Mirror.co.uk, Selasa (9/6/2015), mengatakan yang sebenarnya terjadi di bulan September 2015 adalah tabrakan kecil dengan asteroid atau komet.
Namun, analisis terakhir menyebut asteroid akan hancur jauh sebelum bertabrakan dengan bumi. “Bahkan, kami menjamin tidak ada obyek besar yang kemungkinan bakal menyerang Bumi dalam beberapa ratus tahun ke depan,” kata NASA.
Teori yang menyebut Bumi akan kiamat bukan kali ini saja muncul. Pada tahun 2011, seorang pendeta Kristen, Harold Camping, pernah meramalkan bahwa dunia akan berakhir pada 21 Mei 2011.
Pendeta itu mengatakan bahwa “Hari Penghakiman” akan berlangsung pada 21 Mei, ketika Yesus akan kembali ke Bumi dan “kebenaran” akan dibawa ke surga. Camping kemudian terperangah ketika tidak ada yang terjadi pada tanggal tersebut.
Beberapa teori meramalkan peristiwa kiamat itu dimulai dari proyek The Large Hadron Collider yang digagas oleh CERN, organisasi penelitian nuklir Eropa yang bermarkas di Jenewa, Swiss.
”Logo The CERN adalah 666, tanda binatang dalam lingkaran. The CERN collider terlihat seperti mata yang melihat segalanya,” tulis seorang blogger yang mendukung teori konpirasi kiamat.
Mesin itu dibuat ilmuwan untuk memecahkan partikel yang diharapkan menjawab pertanyaan dalam fisika kuantum. Teori tentang waktu terjadinya kiamat pernah diutarakan penyiar Kristen Harold Camping pada 2011. Ia meramalkan dunia berakhir pada 21 Mei di tahun yang sama. Namun tak ada kejadian apa pun.