News
Rabu, 10 Juni 2015 - 01:40 WIB

PURNABAKTI PRODUKTIF : BTPN Dorong Nasabah Purnabakti agar Sejahtera dan Produktif

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika NS)

Purnabakti produktif menjadi harapan BTPN sehingga lembaga keuangan ini memberikan pelatihan pada pensiunan

Harianjogja.com, JOGJA- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mengimplementasikan model bisnis yang mengintegrasikan misi sosial dan misi bisnis dalam produk dan layanannya. Sinergi antara kedua misi tersebut tercermin melalui  Program ’Daya’.

Advertisement

Regional Government  Head BTPN Purna Bakti untuk wilayah Jawa Tengah Hari Suseno menjelaskan, Daya merupakan program pemberdayaan BTPN yang memiliki tiga pilar program, meliputi, Daya Sehat Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha dan Daya Tumbuh Komunitas. Program tersebut, katanya, diterapkan pada seluruh unit bisnis BTPN, mulai BTPN Purna Bakti, Mitra Usaha Rakyat, BTPN Mitra Bisnis dan BTPN Sinaya.

“Program Daya ini difokuskan melayani nasabah pensiunan, pelaku UMKM dan usaha menengah dan unit bisnis pendanaan BTPN. Program ini juga diimplementasikan pada anak usaha BTPN Syariah yang fokus melayani nasabah dari komunitas pra-sejahtera produktif,” ujarnya kepada wartawan di Jogja, Selasa (9/6/2015).

Advertisement

“Program Daya ini difokuskan melayani nasabah pensiunan, pelaku UMKM dan usaha menengah dan unit bisnis pendanaan BTPN. Program ini juga diimplementasikan pada anak usaha BTPN Syariah yang fokus melayani nasabah dari komunitas pra-sejahtera produktif,” ujarnya kepada wartawan di Jogja, Selasa (9/6/2015).

Khusus bagi nasabah pensiunan, lanjutnya, BTPN memahami para pensiunan tidak hanya membutuhkan layanan jasa keuangan yang cepat dan mudah. Mereka juga memiliki kebutuhan lain untuk tetap hidup sehat dan sejahtera. Agar tetap sejahtera dan produktif di usia senja, BTPN menyiapkan program pelatihan usaha bagi para nasabah purnabakti.

“Program Daya ini diselenggarakan secara berkala di seluruh wilayah operasional BTPN. Kami juga mengundang pihak luar seperti produsen terigu, pengusaha budidaya perikanan dan lainnya untuk melatih para nasabah pensiunan,” terang Hari.

Advertisement

“Kami menyadari bahwa untuk bisa tetap produktif dan sejahtera setelah purnatugas, nasabah tidak hanya membutuhkan akses keuangan, juga pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas mereka,” ujar Hari.

Pelatihan budidaya jamur kali ini terasa lebih istimewa karena dilakukan di tempat nasabah BTPN Purna Bakti yang sukses merintis usaha di usia pensiun.

”Kami meyakini, sebagai sesama pensiunan, mereka umumnya memiliki cara pandang dan bahasa yang relatif sama. Jadi, kegiatan nasabah menginspirasi nasabah ini akan efektif dalam menularkan semangat berwirausaha di kalangan pensiun,” kata Hari.

Advertisement

Salah satu nasabah BTPN Subandi mengatakan, setelah pensiun dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, ia menekuni usaha budidaya jamur pada 2008 lalu.

”Saya memberi nama usaha jamur ini ”Julira”, kependekan dari bulan Juli hari Rabu. Julira itu untuk mengenang hari dan bulan saya resmi menjadi pensiun,” katanya, penuh makna.

Dengan menekuni budidaya jamur, Subandi bukan hanya berhasil mengisi hari tuanya dengan kegiatan yang produktif. Ia juga tetap sehat dan makin sejahtera.

Advertisement

”Banyak pilihan untuk menghabiskan masa pensiun. Saya memilih tetap produktif karena saya percaya itulah kunci sehat dan sejahtera di usia senja,” kata Subandi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif