News
Selasa, 9 Juni 2015 - 21:50 WIB

SBMPTN 2015 : Diduga Praktik Joki, 2 Peserta Ujian di UNS Ditangkap

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google.news)

SBMPTN 2015 yang digelar di UNS diduga disusupi peserta yang melakukan praktik joki.

Solopos.com, SOLO-Panitia Lokal (Panlok) 44 (Universitas Sebelas Maret) Solo menangkap dua pria yang diduga melakukan praktik perjokian dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015, Selasa (9/6/2015). Keduanya ditangkap pada jam kedua pelaksanaan ujian SBMPTN di lokasi ujian di Fakultas MIPA UNS Solo.

Advertisement

Kedua orang itu masing-masing berinisial M dan T. M berperan sebagai joki, diketahui sebagai mahasiswa Program Diploma 3 (D3) Jurusan Akuntansi dari salah satu perguruan tinggi di Jogja. Namun saat tertangkap, M diketahui tidak membawa kartu mahasiswa melainkan hanya kartu tanda penduduk (KTP) dan surat izin mengemudi (SIM). Sementara T sebagai orang yang memanfaatkan joki tersebut, diketahui merupakan lulusan salah satu SMA di Purworejo.

Keduanya mendaftar sebagai peserta SBMPTN untuk Program Studi (Prodi) Teknik Mesin. Rektor UNS Solo, Ravik Karsidi, mengemukakan, penangkapan kedua orang itu bermula dari kecurigaan pengawas terhadap gerak-gerik mereka. Setengah jam setelah pengerjaan soal, dua orang tersebut dalam waktu yang sama keluar-masuk ke kamar mandi, lebih dari tiga kali dalam waktu setengah jam. Karena curiga, pengawas pun menangkap keduanya untuk diinterogasi.

“Seusai ditangkap kemudian dimintai keterangan, akhirnya mengaku,” ungkap Ravik saat menggelar jumpa wartawan di Godong Salam Resto Solo, Selasa.

Advertisement

Terungkap, praktik perjokian tersebut dilakukan keduanya dengan modus menukar lembar soal dengan lembar soal yang lain di kamar mandi. Hal itu dilakukan untuk mengelabui pengawas ruang.

Seusai diinterogasi, Ravik mengatakan Panlok 44 Solo langsung menyerahkan keduanya kepada pihak berwajib di Polsek Jebres untuk diperiksa lebih lanjut.
“Keduanya otomatis langsung dicoret dari kepesertaan SBMPTN,” tegasnya.

Ravik mengatakan pihaknya menyerahkan proses hukum atas kedua pelaku tersebut kepada polisi.

Advertisement

Sementara itu, dalam pelaksanaan SBMPTN kemarin, Panlok 44 Solo mencatat ada 664 peserta yang tidak hadir mengikuti ujian tersebut. Selain itu, beberapa peserta SBMPTN diketahui tidak membawa ijazah atau surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN), melainkan hanya membawa Surat Keterangan Lulus (SKL) tanpa foto yang bersangkutan.

“Sementara ditemukan baru empat peserta,” kata Rektor membenarkan.

Setelah melalui kebijaksanaan, Ravik memutuskan boleh tetap mengikuti asal selain membawa SKL dan identitas lain. Sebab nantinya setelah lolos seleksi, peserta yang bersangkutan dicek lagi dengan harus menunjukkan SKHUN.

Namun demikian, menurutnya pelaksanaan ujian SBMPTN berjalan lancar. Di Panlok 44 Solo, tercatat ada 19.857 pendaftar. Panitia menggelar ujian tersebut di 50 lokasi dan 996 ruang ujian yang tersebar di Kota Solo dan Sukoharjo. Sementara pendaftar UNS melalui SBMPTN dari seluruh Indonesia tahun ini tercatat sebanyak 58.002 pendaftar, terdiri dari pilihan pertama sebanyak 20.357 pendaftar, pilihan kedua sebanyak 20.572 pendaftar dan pilihan ketiga sebanyak 17.073 pendaftar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif