News
Senin, 8 Juni 2015 - 23:45 WIB

KISAH TRAGIS : Kesal dengan Pihak Kampus, Mahasiswi Bikin Video Perkosaan Dirinya

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi video Ceci N'est Pas Un Viol yang diunggah Natasha Vargas (Istimewa/jezebel.com)

Kisah tragis dialami Mahasiswi Universitas Colombio, Amerika Serikat (AS), Emma Sulkowicz, yang laporan atas perkosaannya tak digubris pihak kampus.

Solopos.com, NEW YORK – Mahasiswi Universitas Colombio, Amerika Serikat (AS), Emma Sulkowicz, nekat membuat video ilustrasi perkosaan dirinya. Hal ini dilakukan lantaran pihak pengadilan yang meloloskan kasus perkosaan yang menimpa dirinya.

Advertisement

Sebelum membuat aksi ini, Emma menggelar protes dengan membawa kasur keliling kampus. Tak ditanggapi, Emma lantas membuat film pendek berjudul Ceci N’est Pas Un Viol, yang berarti “Ini bukan pemerkosaan”.

Judul ini dipakai Emma untuk menyindir penegak hukum dan pihak kampus yang melepas pelaku pemerkosaan.

“Jika Anda menonton video ini tanpa seizin saya, maka saya harap Anda merenungkan alasan menuding saya dan berpartisipasi dalam pemerkosaan saya. Karena itu, Anda adalah orang yang tidak bisa menolak membuat Ceci n’est Pas Un Viol tentang apa yang Anda ingin pikirkan soal: pemerkosaan,” kata Emma, seperti dilansir New York Times, Senin (8/6/2015).

Advertisement

“Tolong, jangan berpartisipasi memperkosa saya. Tontonlah dengan hati-hati,” tambahnya lagi.

Dalam video itu, Emma memperagakan kekerasan seksual yang diterimanya oleh pelaku sejak awal adegan sampai berakhir dengan pemerkosaan, seperti dilansir independent, Minggu (7/6/2015).

Film itu juga menggambarkan bagaimana si pelaku menampar dan mencekiknya, serta menggunakan kondom saat memperkosanya dalam kondisi kesakitan.

Advertisement

Emma sengaja memproduksi film yang disutradarai orang lain, dengan niatan mengubah pandangan dunia soal kasus pemerkosaan.

Peristiwa pemerkosaan yang menimpa Emma  terjadi di hari pertama dirinya masuk tahun kedua perkuliahan pada tahun 2012 silam.

Emma melaporkan perbuatan bejat itu bersama dengan dua mahasiswi lain. Namun, pengadilan menyatakan pelaku yang merupakan orang yang sama tidak terbukti bersalah.

Beberapa waktu kemudian, Emma bersama 23 mahasiswa lainnya mengajukan tuntutan kepada Universitas Colombia karena dianggap tak sungguh-sungguh menangani kasus pelecehan seksual.

Advertisement
Kata Kunci : Kisah Tragis Kisah Unik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif