Jogja
Senin, 8 Juni 2015 - 22:20 WIB

IZIN TINGGAL : Sampai Juni, 12 WNA Dideportasi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi paspor (opmsecurity.com)

Izin tinggal untuk 12 WNA bermasalah.

Harianjogja.com, SLEMAN-Memasuki pertengahan tahun, Kantor Imigrasi Kelas 1 DIY mendeportasi
12 warga negara asing (WNA) yang bermasalah. Keduabelas WNA itu berasal dari Australia, Iran,
Italia, Amerika Serikat, Timor Leste, Singapura, India, tiga dari Malaysia, dan dua WNA dari Jerman.

Advertisement

Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan, Penindakan Keimigrasian (Wasdakin) Kantor Imigrasi Kelas 1
Yogyakarta, Hananto Kuscahyono mengatakan, dari 12 WNA itu, lima diantaranya merupakan hasil
operasi terakhir yang dilakukan belum lama ini.

“Lima WNA ini dari Australia, Italia, dua dari Jerman dan satu lagi Iran,” ucap Hananto di ruangannya,
Senin (8/6/2015).

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk WNA Australia terlibat kasus penyalahgunaan izin tinggal. Selama
tinggal di Jogja, ia menggunakan visa on travel atau visa perjalanan wisata namun pada
kenyataannya WNA ini bekerja di salah satu perusahaan di Jogja.

Advertisement

“Kalau yang Italia, dia menghilangkan visa secara sengaja. Visa yang jadi satu pada pasport dikelupas
padahal yang bersangkutan tinggal di Indonesia. Izin tinggalnya justru dirusak,” tuturnya.

Sementara tiga lainnya, mereka menggunakan visa kunjungan.

“Yang WNA Jerman, ngakunya ada kegiatan di rumah makan. Tapi begitu diinterview ternyata sekalian
cari kerja,” kata Hananto.

Advertisement

Sementara WNA dari Iran mengaku membantu di sebuah cafe tapi tidak dibayar dan hanya tinggal di
situ.

“Meski baru diduga melakukan hal yang tidak baik saja, kita berhak memulangkannya. Masa iya mau
bekerja tapi nggak digaji,” ungkapnya lagi.

Staf Wasdakin, Teja Harso mengatakan, jika dibandingkan dengan data tahun 2014 lalu, angka WNA
yang terkena deportasi menurun. Sebab hingga pertengahan tahun 2014, ada 13 WNA dideportasi
dan akhir 2014 ada 19 WNA. Namun penurunan data itu belum bisa dipastikan apakah bertahan
sampai akhir tahun atau tidak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif