Soloraya
Minggu, 7 Juni 2015 - 09:50 WIB

PENGANIAYAAN SUKOHARJO : Bakar Teman, Warga Kudu Diduga Sudah Siapkan Bensin

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (Backgroundpictures.org)

Penganiayaan Sukoharjo dilakukan oleh warga Kudu, Baki, Sukoharjo dengan membakar tetangga sekaligus temannya.

Solopos.com, SUKOHARJO—Didik Darmawan Ardiyanto alias Dodik, 42, warga Kudu RT 001/RW 002, Desa Kudu, Baki, Sukoharjo yang nekat membakar tetangganya, Teguh Marsoyo, 29, Kamis (4/6/2015) pagi lalu, diduga telah mempersiapkan bensin sebelum beraksi. Di sisi lain warga tak menyangka ada permusuhan di antara keduanya karena mereka adalah teman akrab.

Advertisement

Kerabat Teguh, Sri Lestari, 45, saat ditemui solopos.com di rumahnya di Kudu RT 002 tak jauh dari rumah Teguh, Sabtu (6/6), mengaku sempat berbincang dengan keponakannya itu saat dirawat di RS dr. Oen Solo Baru, Grogol, Sukoharjo setelah peristiwa mengerikan itu terjadi. Teguh kepada Lestari menceritakan kejadian bermula ketika Teguh diminta ke rumah Dodik melalui komunikasi telepon. Dodik mengaku ingin membicarakan suatu permasalahan.

Sesampainya di rumah mantan Ketua RT itu, Teguh melihat di meja tamu ada gelas plastik bekas wadah air mineral berisi cairan putih kekuningan. Petugas Biro Teknik Listrik (BTL) itu mengira cairan tersebut minuman yang sudah dipersiapkan untuknya. Keduanya lalu mengobrol. Diduga dari obrolan itu berujung adu mulut. Tiba-tiba Dodik menyiramkan cairan di gelas plastik itu ke tubuh Teguh. Sesaat kemudian Dodik menyulut api dari korek gas yang dibawanya.

“Berarti kan pelaku [Dodik] sudah menyiapkan bensin. Kemungkinan bensin sengaja ditempatkan di gelas kecil agar dia lebih mudah menyiramkannya. Kalau sebelum kejadian mereka mengobrol soal apa, saya kurang tahu karena Teguh enggak cerita sampai di situ,” kata Lestari diamini anaknya, Astuti Tri Wahyu, 20, yang juga sempat berbincang dengan Teguh sebelum akhirnya dirujuk di RSUP Dr. Sardjito, Jogja.

Advertisement

Disinggung alasan Dodik tega berbuat keji dipicu rasa cemburu karena Teguh mengirim pesan singkat (SMS) bernada menggoda kepada istrinya, Lestari meragukan kebenarannya. Menurut dia Dodik hanya mencari-cari alasan. Perempuan itu menduga peristiwa dipicu masalah lain.
“Dodik itu punya masalah keluarga dan masalah lainnya. Warga sekitar sudah tahu semua soal itu. Mungkin saat itu dia sudah kehilangan akal sehat sehingga gelap mata. Tega-teganya dia membakar manusia. Teguh itu kan teman akrabnya sendiri, ke mana-mana mereka pergi berdua.,” imbuh Lestari.

Warga Kudu RT 001, Priyo, 37, mengaku tak menyangka Dodik tega mencelakai Teguh. Pasalnya sepengetahuannya mereka adalah rekan kerja yang kerap terlihat pergi berdua. Mereka juga sering mengobrol di warung dan memperbincangkan masalah pekerjaan.

“Ternyata di balik keakraban itu ada permusuhan. Warga tahunya mereka rukun-rukun saja,” ulas Priyo.
Istri Dodik, Parni, 39, saat ditemui solopos.com mengaku tak tahu secara pasti motif suaminya itu nekat membakar Teguh. Dia membantah pernah berkiriman SMS dengan Teguh, terlebih SMS bernada nakal. “Saya enggak pernah membaca SMS yang menggoda seperti itu,” aku dia.

Advertisement

Sementara itu, Kapolsek Baki, AKP Poniman, saat dihubungi untuk dimintai konfirmasi tidak mengangkat telepon. SMS yang dikiriwww.solopos.com hingga berita ini ditulis belum dibalas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif