News
Minggu, 7 Juni 2015 - 16:00 WIB

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR : 33 Bendungan dan Transmisi PLTA 2.300 MW segera Dibangun

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Pembangunan infrastruktur, khususnya terkait pengelolaan energi, mulai digenjot Presiden Jokowi.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akan segera membangun 33 bendungan baru dengan potensi energi listrik sebesar 2.300 Megawatt sebagai upaya pemenuhan energi kelistrikan hingga 2019.

Advertisement

Direktur Pengairan dan Irigasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Donny Azdan mengatakan pembangunan proyek 33 bendungan dengan fasilitas Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) akan dikerjakan melalui kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) dengan PT PLN (Persero).

“Realisasi pembangunan 33 bendungan ini masih menunggu penandatanganan MoU [memorandum of understanding/nota kesepahaman] antara Kementerian PU-Pera dan Menteri ESDM [Energi dan Sumber Daya Mineral],” kata Donny akhir pekan lalu.

Advertisement

“Realisasi pembangunan 33 bendungan ini masih menunggu penandatanganan MoU [memorandum of understanding/nota kesepahaman] antara Kementerian PU-Pera dan Menteri ESDM [Energi dan Sumber Daya Mineral],” kata Donny akhir pekan lalu.

Menurutnya, poin penting yang akan dimasukkan kedalam nota kesepahaman tersebut ialah mengenai pembagian tugas antara Kementerian PU-Pera dengan PLN dalam pelaksanaan pembangunan 33 bendungan baru.

Kementerian PU-Pera akan memiliki tugas untuk membangun 33 bendungan baru yang memiliki potensi listrik dari 100 MW sampai dengan 600 MW. Sedangkan tugas PLN ialah pengadaan transmisi listrik pada bendungan-bendungan tersebut dan mencantumkannya ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Advertisement

Pembangunan 33 bendungan baru dengan potensi energi listrik besar ini untuk mendukung program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengadaan energi listrik terbarukan sebesar 35.000 MW hingga 2019. Selain itu, pengadaan infrastruktur bendungan dan PLTA ini juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di di luar pulau Jawa, khususnya Kalimantan.

“Mayoritas di luar Pulau Jawa, akan tetapi masih belum bisa disebutkan nama-nama proyeknya, karena masih dalam pembahasan dan menunggu penandatanganan MoU,” tuturnya.

Menurutnya, apabila seluruh fasilitas PLTA pada 33 bendungan tersebut telah beroperasi diprediksi akan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 2.300 MW. Berdasarkan perhitungannya, biaya yang dibutuhkan untuk membangun 33 bendungan baru ialah Rp33 triliun. Sedangkan untuk pengadaan transmisi listrik biaya yang dibutuhkan diperkirakan mencapai US$4,6 miliar.

Advertisement

Lebih lanjut, dia menuturkan pembangunan 33 bendungan ini tidak termasuk kedalam program pembangunan 49 bendungan yang telah dicanangkan sebelumnya. Namun, dia menegaskan bahwa pembangunan 33 bendungan baru ini sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

“Kalau yang 49 bendungan itu fokusnya untuk multipurpose yang berfungsi untuk pasokan air baku dan irigasi dalam mendukung kedaulatan pangan. Akan tetapi, pembangunan yang 33 bendungan baru ini memang fokus utamanya untuk PLTA,” jelasnya.

Untuk mempercepat pembangunan 33 bendungan, Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono menyatakan saat ini pemerintah tengah melakukan pembahasan untuk penyusunan draf Peraturan Presiden (Perpres) sebagai payung hukum. Hal itu terkait penugasan kepada perusahaan BUMN untuk pembangunan bendungan.

Advertisement

“Pertimbangan diadakan penugasan kepada perusahaan BUMN ini ialah untuk mempercepat pelaksanaan konstruksi. Sehingga tidak perlu lagi tender, karena prosesnya lama dan bertele-tele,” kata Basuki.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU-Pera Mudjiadi menyatakan tengah berupaya mempercepat pembahasan draf Perpres penugasan kepada BUMN dalam pembangunan bendungan itu. Targetnya, aturan baru itu sudah dapat diterbitkan tahun ini.

Berdasarkan penjelasannya, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya air terbesar kelima di dunia. Tercatat potensi sumber daya air mencapai 3.900 miliar m3/tahun. Akan tetapi, potensi tersebut dinilai masih belum dimanfaatkan secara optimal atau baru mencapai 25%.

Dengan demikian, pembangunan 33 bendungan dan PLTA ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi sumber daya air yang dimiliki Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik terbarukan. Apabila dimanfaatkan secara optimal, potensi PLTA di Indonesia diketahui bisa menghasilkan energi listrik sampai dengan 75 gigawatt (GW).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif