Sport
Minggu, 7 Juni 2015 - 04:25 WIB

INDONESIA OPEN 2015 : Greysia/Nitya Harapan Terakhir Selamatkan Muka Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari meluapkan kegembiraan. JIBI/Antara

Indonesia Open 2015 akhirnya hanya menyisakan Greysia/Nitya Harapan sebagai wakil tuan rumah di final.

Solopos.com, JAKARTA — Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menjadi satu-satunya wakil tuan rumah di final Indonesia Open Superseries Premier 2015.

Advertisement

Ganda putri nomor satu Indonesia itu memastikan langkah ke final setelah menyingkirkan pasangan Tiongkok, Yu Yang/Zhong Qianxin, dengan skor 20-22, 21-13, 21-14. Berlaga di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/6), Greysia/Nitya membutuhkan waktu 1 jam lebih 9 menit untuk menaklukan Yu/Zhong.

“Kami bisa menjalankan instruksi pelatih dengan baik. Game pertama belum berhasil karena kami masih tergoda untuk buru-buru menang sehingga kontrol diri kurang. Pelatih menyarankan agar kami lebih sering menyerang Zhong dan memaksa Yu Yang ke belakang karena serangan dia tidak terlalu bagus,” kata Greysia, seperti dilansir detiksport, Sabtu.

Di partai final nanti, Greysia/Nitya akan berhadapan dengan unggulan kedelapan asal Tiongkok, Tang Jinhua/Tian Qing. Pasangan Tiongkok itu memastikan langkah ke final setelah menyingkirkan kompatriotnya, Ma Jin/Tang Yuanting, dalam dua game langsung, 10-21, 14-21.

Advertisement

Sayangnya, langkah mulus Greysia/Nitya tidak dapat diikuti ganda putra andalan Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Mereka ditekuk pasangan nomor ketujuh dunia, Fu Haifeng/Zhang Nan, setelah memberi perlawanan sengit selama tiga set dengan skor 20-22, 21-18, 15-21, Sabtu malam.

Ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, juga menyudahi perjuangan di semifinal. Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu disingkirkan unggulan Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan skor 21-16, 15-21, dan 18-21.

“Hari ini di game pertama kami bisa membuka dengan baik, kami bisa menang. Di situ kami ada kepercayaan diri untuk bisa menang. Tapi di game kedua mereka sedikit merubah permainan dan kami kurang bisa mengantisipasi itu,” jelas Liliyana, seperti dilansir badmintonindonesia.org, Sabtu.

Advertisement

Sebelumnya, Owi/Butet telah 14 kali bertemu Zhang/Zhao dengan rekor 9 kemenangan dan empat kali kalah. Namun, ganda campuran ranking ketiga dunia itu selalu kalah dalam empat pertemuan terakhir.

“Terakhir kami ketemu di All England dan Singapura kalah jauh straight game. Di sini kami bisa rubber game. Saya punya satu keyakinan mudah-mudahan di kejuaraan dunia kalau saya ketemu lagi, saya bisa menang straight game,” imbuh Liliyana. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif