Soloraya
Sabtu, 6 Juni 2015 - 22:50 WIB

PERSEDIAAN ELPIJI : Sambut Ramadan, Kuota Elpiji di Sragen Ditambah 150%

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Persediaan elpiji di Sragen akan ditambah menjelang bulan Ramadan. 

Solopos.com, SRAGEN—Kuota elpiji ukuran 3 kg yang diterima Kabupaten Sragen dari Pertamina bertambah hingga 150% dari kuota harian sekitar 20.800 buah.

Advertisement

Kasi Pembinaan Distribusi, Dinas Perdagangan (Disdag) Sragen, Joko Suranto, mengatakan dengan tambahan 150% itu, maka kuota elpiji yang diterima Sragen mencapai 52.000 tabung. Kendati begitu, 52.000 tabung itu tidak diberikan setiap hari. “Tambahan hingga 150% diberikan dalam pekan ini. Bukan setiap hari. Tambahan kuota elpiji itu dimaksudkan untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji jelang Ramadan,” kata Joko kepada solopos.com, Jumat (5/6/2015).

Joko mengakui permintaan elpiji ukuran 3 kg meningkat tajam jelang Ramadan kali ini. Hal itu berdampak adanya kelangkaan elpiji di sejumlah daerah. Hal itu diperparah dengan maraknya penyalahgunaan elpiji oleh kalangan petani di Sragen. Bahkan, Joko menyebut penyalahgunaan elpiji oleh kalangan petani di Sragen ini mencapai 5-10% dari kuota harian. “Saat Ramadan, biasanya banyak PKL dadakan. Mereka tidak biasa berjualan sebelum Ramadan, tapi ingin meraup untung untuk bekal Lebaran,” terang Joko.

Menurut Joko, penambahan kuota elpiji biasanya akan tetap dilakukan hingga sebulan setelah Lebaran. Menurutnya, pada hari-hari setelah Lebaran, biasanya elpiji banyak digunakan untuk keperluan hajatan warga. “Sudah bisa dipastikan, permintaan elpiji akan meningkat tajam hingga sebulan setelah Lebaran. Jadi, penambahan elpiji tetap diperlukan,” ungkapnya.

Advertisement

Dihubungi terpisah, Kepala Disdag Sragen, Nonok Sudjiono, mengaku sudah berencana menggelar rapat koordinasi dengan para agen elpiji di Sragen untuk menanggulangi kelangkaan elpiji pada Kamis (4/6) lalu. Kendati begitu, rapat koordinasi itu urung digelar karena ada agenda lain. “Rapatnya ditunda pekan depan karena di waktu bersamaan ada rapat dengan Hiswana Migas di Solo,” paparnya. (

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif