SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (JIBI/Solopos/Dok.)
Penemuan mayat Solo tepatnya di Kampung Komplang, Kadipiro, Banjarsari, Solo, Sabtu (6/6/2015).
Solopos.com, SOLO-Seorang pekerja peternakan ayam, Wiratmo, 51, warga Gang Nila I, Kampung Komplang, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Sabtu (6/6/2015) pagi ditemukan tak bernyawa di bawah tempat tidur di rumahnya.
Korban kali pertama ditemukan kakak kandungnya, Katijo, 60, yang curiga karena adiknya sejak sore tidak keluar rumah. Sementara pintu rumah dalam kondisi terbuka sebagian dan pesawat televisi masih dalam kondisi menyala sejak sore sehari sebelumnya atau Jumat (5/6/2015) sore.
“Semula saya mengira, adik saya sedang menikmati siaran televisi namun kenapa seharian tidak keluar rumah,” ujar Katijo kepada solopos.com, di lokasi kejadian.
Padahal biasanya, sambung Katijo, adik kandungnya yang tinggal sendirian di rumahnya setiap sore setelah pulang kerja selalu mampir di warung di deket pintu gang untuk makan. Namun sebelum kejadian, korban tidak terlihat mampir untuk makan.
Katijo sebelumnya tidak curiga, dia hanya menduga adiknya kelelahan sehingga tidak sempat mampir ke warung dan memilih istirahat di rumah sambil melihat tayangan televisi.
“Namun Sabtu pagi, adik saya tidak juga keluar rumah padahal pintu rumah terbuka [mengo]. Istri saya kemudian meminta saya untuk melihat kondisi adik,” terang dia.
Sekitar jam 09.00 WIB, Katijo pun mendatangi rumah korban. Ketika pintu rumah dibuka, Katijo terkejut melihat adik kandungnya sudah tergeletak tak bernyawa dengan tubuh sebagian berada di kolong tempat tidur.
Sebelum kejadian korban juga tidak mengeluh sakit. Saat ditemukan, ada seperti luka lebam di bibir, sehingga keluarga merasa curiga atas meninggalnya Wiratmo, kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polresta Solo.
Sempat beredar kabar, korban sebelum ditemukan meninggal beberapa hari sebelumnya terlibat pertengkaran dengan tetangga. “Kalau pertengakaran iya, namun saya tidak tahu apa masalahnya. Yang jelas sudah kami laporkan ke polisi biar diperiksa dan dicari penyebab kematian adik saya,” ujar Kartijo.