SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencurian (JIBI/Solopos/Dok.)
Pencurian Solo dilakukan di masjid Kampung Kebonan oleh warga Karangdowo, Klaten.
Solopos.com, SOLO — Muhammad Maludin, 37, warga Karangdowo, Klaten, Kamis (14/5) lalu sekitar pukul 06.45 WIB, tepergok mencuri amplifier—komponen elektronik penguat daya—di masjid Kampung Kebonan, Kelurahan Sriwedari, Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Ia terlebih dulu menjalani salah Duha sebelum melakukan aksi pencuri.
Maludin mengaku ke masjid tersebut benar-benar untuk menunaikan Salat Duha. Seusai salat, barukah ia melihat ada amplifier di lemari yang tidak terkunci. Niat ingin mencuri pun timbul karena saat itu tengah terdesak kebutuhan, sementara suasana masjid pun sedang sepi.
“Selesai salat, saya lihat suasana sepi. Akhirnya saya ambil amplifier itu dan saya copot kabel yang masih menyambung di setop kontak,” kata Maludin kepada wartawan di Mapolsek Laweyan, Solo, Kamis (4/6/2015).
Aksi pencurian tersebut berhasil digagalkan penjaga masjid setempat. Maludin tertangkap ketika sedang melepas kabel amplifier tersebut. Maludin mengaku sempat dihajar massa hingga babak belur sebelum akhirnya diserahkan ke Polsek Laweyan.
Menurut pengakuan Maludin, dirinya mencuri karena sedang terhimpit utang. Sudah beberapa bulan ini dia tidak membayar sewa indekos.
“Saya enggak enak karena belum bayar uang indekos. Saya dikejar-kejar ibu kos terus. Amplifier itu rencananya saya jual kemudian uangnya buat bayar sewa indekos,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan tersebut.
Kapolsek Laweyan, Kompol Agung Nugroho, mengatakan tersangka dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang Pencurian dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. “Tersangka sudah kami tahan di sini [Mapolsek Laweyan],” kata Kapolsek, Kamis.