News
Jumat, 5 Juni 2015 - 09:50 WIB

POLEMIK PIDATO PRESIDEN : Salah Tulis Tempat Kelahiran Bung Karno, Istana Akui Kekeliruan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo bersama dengan sejumlah tokoh nasional dalam upacara peringatan 70 tahun lahirnya Pancasila di Alun-Alun Kota Blitar, Senin (1/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

Polemik pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peringatan Hari Kelahiran Pancasila hangat diperbincangkan.

Solopos.com, JAKARTA – Pidato Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Blitar Jawa Timur ramai diperbincangkan karena menyebut tempat kelahiran Proklamator Bung Karno di Blitar padahal yang benar Surabaya.

Advertisement

Pihak Istana Kepresidenan melalui Tim Komunikasi Publik Presiden Sukardi Rinakit yang juga penyusun pidato mengakui kekeliruan tersebut.

“Kesalahan tersebut sepenuhnya adalah kekeliruan saya dan menjadi tanggung jawab saya,” ujar Sukardi dalam siaran pers, Kamis (4/6/2015).

Ketika Presiden sedang menyusun pidato tersebut bertanya tentang Blitar dan dijawab bahwa Bung Karno lahir dan disemayamkan di Blitar. Presiden waktu itu meminta Sukardi untuk memeriksa karena seingat Jokowi, Bung Karno lahir di Surabaya.

Advertisement

Tanpa memeriksa lebih mendalam dan seksama, Sukardi menginformasikan kepada Presiden bahwa Bung Karno lahir di Blitar. Referensi salah satunya adalah situsweb Tropenmuseum.nl, yang menyebutkan bahwa Bung Karno lahir di Blitar: “Soekarno (ook wel gespeld als Sukarno), geboren als Kusno Sosrodihardjo, Blitar, 6 Juni 1901- Jakarta 21 Juni 1970) was de eerste president van de Republiek Indonesia”. Bahan lain yang menyebutkan Presiden pertama RI lahir di Blitar.

“Selain itu, memori saya dibelenggu oleh cerita rakyat yang sejak kecil saya dengar di kampung bahwa Bung Karno dilahirkan di Blitar,” ujarnya.

Untuk itu, Sukardi dengan tulus mohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada keluarga Bung Karno, utamanya putri Bung Karno Megawati Soekarnoputri, dan Cucu Bung Karno Puan Maharani yang hadir pada acara tersebut.

Advertisement

“Saya berjanji untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam memberikan informasi khususnya yang berkaitan dengan perjalanan sejarah bangsa,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif