News
Jumat, 5 Juni 2015 - 15:30 WIB

IMPOR MINYAK : Indonesia Incar Suplai Migas dari Iran dan UAE

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penambangan minyak dan gas bumi (JIBI/Bisnis/Dok)

Impor minyak Indonesia diharapkan langsung datang dari negara penghasil migas.

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia menjajaki kerja sama di bidang minyak dan gas bumi dengan Iran dan Uni Emirat Arab (UEA). Hal itu juga seiring niat Indonesia kembali ke OPEC.

Advertisement

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menghadiri undangan 6th International Seminar OPEC yang dilaksanakan pada Rabu-Kamis (3-4/6/2015) di Hofburg Palace, Vienna, Austria. Seminar ini mengangkat tema Petroleum: An Engine for Global Development.

Dalam pertemuan tersebut, Sudirman Said melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Iran dan UEA. Pertemuan dengan Iran merupakan lanjutan pertemuan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Sofyan Djalil dan Sudirman beberapa waktu lalu.

“Tindak lanjut terkini adalah kemungkinan PT Pertamina [Persero] untuk masuk ke dalam kegiatan usaha hulu, baik sebagai operator atau pemegang share,” kata Sudirman Said melalui pernyataan resmi kepada Bisnis/JIBI di Jakarta, Jumat (5/6/2015).

Advertisement

Pemerintah Indonesia mendorong untuk melakukan diskusi lebih detail agar Iran dapat menyuplai minyak mentah dalam jumlah besar ke Indonesia dalam jangka waktu panjang. Sedangkan untuk transaksi, masih memerlukan pembahasan lebih lanjut sambil menunggu dicabutnya sanksi perdagangan terhadap negara Iran oleh komunitas internasional.

Selain minyak mentah, tambahnya, Iran juga menawarkan kondensat dalam jumlah besar dan liquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji. Saat ini, produksi kondensat Iran mencapai 1 juta barel dan produksi LPG 15 juta MT.

Di sisi lain, Iran membuka kesempatan bagi Indonesia berinvestasi dalam bidang pupuk, mengingat harga gas di Iran sangat murah yakni sekitar US$2 hingga US$3 per mmbtu. Lokasi yang ditawarkan berada di bagian selatan Iran yang dekat berbatasan dengan Pakistan.

Advertisement

“Jika program ini diimplementasikan, maka Indonesia dapat memiliki suplai pupuk urea yang kompetitif dalam jangka panjang,” tambahnya.

Selain dengan Iran, lanjut Sudirman Said, Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) juga membuka peluang untuk berinvestasi melalui National Oil Company (NOC) Mubadala Petroleum untuk mengoperasikan blok-blok minyak di Indonesia. Saat ini, Mubadala telah mengoperasikan Blok Sebuku dan juga tengah melakukan joint study untuk tahap awal eksplorasi di wilayah Natuna.

Di sisi hilir, Pemerintah UEA menawarkan minyak mentah dan BBM dengan skema pembelian langsung antar NOC tanpa perantara. Pemerintah UEA juga menawarkan untuk berpartisipasi dalam penanaman investasi untuk pembangunan kilang minyak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif