Soloraya
Kamis, 4 Juni 2015 - 01:10 WIB

RELOKASI WARGA KARANGANYAR : Rumah Baru Warga Mulai Dibangun

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono (kanan), didampingi Wakil Bupati, Rohadi Widodo (kedua dari kanan), meletakkan batu pertama pembangunan rumah program relokasi korban bencana tanah longsor. Kegiatan tersebut dilakukan di Guyon, Tengklik, Tawangmangu, Rabu (3/6/2015). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Relolasi warga Karanganyar korban bencana alam memasuki tahap pertama.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pelaksanaan relokasi tahap pertama korban bencana alam ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan salah satu rumah warga di Tengklik, Tawangmangu, Rabu (3/6/2015). Korban sementara ini mengandalkan dana bantuan pembangunan rumah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Advertisement

Peletakan batu pertama oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dilakukan pada pembangunan rumah milik warga RT 002/RW 003, Guyon, Tengklik, Tawangmangu, Wagiman. Lokasinya sekitar 150 meter dari lokasi bencana. Rumah Wagiman dan 13 rumah warga Guyon harus direlokasi karena tanah di permukiman tersebut bergeser.

Tanah ambles hampir setinggi manusia dewasa, bahkan ada yang lebih. Rumah-rumah di Guyon akhirnya direlokasi dengan sistem mandiri, yaitu ditempatkan di lahan milik warga sendiri di luar lokasi bencana.

Juliyatmono mengatakan proses peletakan batu pertama di rumah Wagiman menjadi penanda proses relokasi, khususnya untuk relokasi mandiri bisa dijalankan. Setiap rumah warga akan dibantu dana APBD Kabupaten Rp10 juta, dari Provinsi Jateng senilai Rp15 juta, dan BNPB senilai 20 juta.

Advertisement

“Namun, saat ini yang sudah dapat digunakan warga baru dana dari BNPB. Diharapkan pekan depan semua [anggaran sudah] masuk rekening,” kata Bupati saat ditemui wartawan seusai melakukan peletakan batu pertama di Tengklik, Rabu.

Menurut Juliyatmono, anggaran relokasi dari APBD Kabupaten Karanganyar sudah siap, tinggal menunggu proses pencairannya. Anggaran itu dari APBD Perubahan 2015 yang telah diusulkan mendahului pembahasan. “Kalau yang dari pemerintah provinsi, informasi yang saya terima saat ini sudah diserahkan ke BPBD Provinsi Jawa Tengah. Tinggal menunggu transfer dari BPBD provinsi,” kata dia.

Dia berharap dalam 30 hari ke depan pembangunan rumah warga sudah selesai. “Jadi nanti saat Lebaran semua sudah berada di rumah baru yang aman. Tapi, pesan saya, jangan coba-coba menggunakan anggaran relokasi untuk keperluan selain membangun rumah,” kata dia.

Advertisement

Wagiman mengaku lega karena relokasi mulai terealisasi. Dia dan enam orang anggota keluarganya sebentar lagi akan meninggalkan rumah yang rusak cukup parah karena pergerakan tanah. “Pergerakan tanah sudah terjadi sejak akhir 2007. Setiap musim hujan, tanah akan semakin turun. Saat ini kondisinya sudah parah. tanah turun hampir setinggi saya saat berdiri [hampir 2 meter]. Selama ini, sebelum relokasi dimulai, ya saya tempati,” kata dia saat ditemui Solopos.com di lokasi pembangunan rumahnya, Rabu.

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif