SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Dok)
Prakiraan cuaca di wilayah Soloraya terindikasi kemarau.
Solopos.com, SOLO — Beberapa waktu terakhir ini, wilayah Soloraya terasa panas menyengat. Kondisi cuaca panas ini lantaran sebagian besar wilayah Soloraya terindikasi memasuki musim kemarau.
Berdasarkan keterangan dari Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng, Reni Kraningtyas, wilayah Soloraya, seperti Karanganyar, Sukoharjo, dan Klaten baru akan memasuki musim kemarau. Hal inilah yang menyebabkan cuaca di Soloraya akhir-akhir ini terasa panas.
“Jadi berdasarkan pantauan secara monitoring, daerah Soloraya, seperti Karanganyar, Sukoharjo, dan Klaten baru indikasi kemarau,” ujar Reni saat dihubungi Solopos.com, Rabu (3/6/2015).
Dalam kesempatan tersebut, Reni menyatakan hingga Juni awal ini, Sragen adalah wilayah Soloraya yang benar-benar sudah masuk musim kemarau.
“Prediksi kita sebagian besar Jateng awal Mei kemarin kan memang sudah diprediksi mulai masuk kemarau. Dari data-data kami setidaknya 10 hari lalu, untuk wilayah Soloraya, Sragen sudah masuk kemarau saat ini,” jelas Reni.
Reni juga menjelaskan cuaca panas di Soloraya tidak ada relevansinya dengan fenomena gelombang panas di India yang terjadi sekitar akhir Mei lalu. Menurut Reni, intensitas curah hujan di Soloraya memang sudah berkurang.
Namun begitu, dalam masa peralihan ini, beberapa kali akan terjadi pembentukan awan-awan. Pembentukan awan-awan inilah yang menyebabkan terkadang mendung atau turun hujan tipis.
Dia mengatakan jarak posisi matahari dengan bumi, terutama untuk wilayah Jawa Tengah (Jateng) saat ini juga terpantau normal.
Menurut Reni, puncak jarak terdekat posisi matahari dengan wilayah Jateng akan terjadi sekitar pertengahan September. Pada saat itu, cuaca akan lebih panas dari sekarang.