Jatim
Kamis, 4 Juni 2015 - 05:05 WIB

PENGANIAYAAN SUKOHARJO : Bintara Skatek Lanud Iswahjudi Madiun Masih Berjuang di ICU

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan (Google image)

Penganiayaan Sukoharjo yang dilakukan sejumlah anggota Kopassus memaksa bintara Skatek Lanud Iswahjudi Madiun, Pelda Teguh berjuang di ICU RSPAU Hardjolukito Jogja.

Madiunpos.com, SLEMAN — Rumah Sakit Pusat TNI AU (RSPAU) Hardjolukito Jogja mengerahkan belasan tim medis demi menyelamatkan nyawa Pelda Teguh yang masih dirawat di ruang Intesive Care Unit (ICU).

Advertisement

Seperti diberitakan sebelumnya, empat anggota TNI AU dikabarkan dikeroyok oleh puluhan oknum Kopasus di areal parkir rumah hiburan karaoke Bima, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (31/5/2015). Seorang prajurit TNI AU itu meninggal dunia setelah dirawat intensif, seorang lainnya masih kritis, sedangkan dua orang diizinkan menjalani rawat jalan.

Kepala RSPAU Hardjolukito Marsma TNI Benny Tumbelaka saat ditemui di RSPAU Hardjolukito, Rabu (3/6/2015), memaparkan kondisi Pelda Teguh belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut Benny, hasil observasi terakhir, Teguh masih mengalami trauma kepala.

Advertisement

Kepala RSPAU Hardjolukito Marsma TNI Benny Tumbelaka saat ditemui di RSPAU Hardjolukito, Rabu (3/6/2015), memaparkan kondisi Pelda Teguh belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut Benny, hasil observasi terakhir, Teguh masih mengalami trauma kepala.

Pelda Teguh butuh penanganan serius di ICU karena kondisinya tidak stabil. Bagian kepalaterutama di otakakibat luka yang diderita disebutnya dengan istilah konkusio serebri atau gegar otak cukup parah.

Gegar otak parah itu menyebabkan bintara Skatek Lanud Iswahjudi Madiun itu hingga Rabu masih kritis. “Dari pasien kita di ICU, memang [diibaratkan] angka 1 sampai 10, kondisinya [Pelda Teguh] antara 3 dan 4. Memang tidak begitu baik, butuh penanganan. Di bagian kepala kalau kita menyebutnya konkusio serebri atau gegar otak” ungkapnya.

Advertisement

Pemantauan terhadap Pelda Teguh, menurut Benny Tumbelaka, dilakukan tim mefis selama 24 jam. Langkah itu ditempuh karena sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) kasus yang menjadi perhatian baik dari masyarakat dan pimpinan.

 

 

Advertisement

BERITA LAIN PENGANIAYAAN SUKOHARJO:
Tentara Madiun dan Padang Babak Belur Dikeroyok di Solo Baru
Pengeroyok Prajurit TNI AU Diduga Anggota TNI AD
Korban Pengeroyokan di Karaoke Bima Tewas
– Anggota TNI AU Tewas Dikeroyok, 5 Prajurit Kopassus Tersangka
Upacara Pelepasan Jenazah di Bandara Adisutjipto

Denpom IV/4 Solo Tetapkan 5 Tersangka

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif