Jogja
Kamis, 4 Juni 2015 - 07:20 WIB

KEMARAU 2015 : 3 Kecamatan di Bantul Diprediksi Kesulitan Air Irigasi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Saluran Irigasi (Dok/JIBI)

Kemarau 2015 ini, sebanyak tiga kecamatan di Bantul diprediksi kesulitan air irigasi

Harianjogja.com, BANTUL– Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengindikasikan lahan pertanian di tiga kecamatan kesulitan air irigasi pada musim kemarau tahun ini.

Advertisement

“Lahan pertanian yang rawan kesulitan air irigasi saat kemarau berada di daerah selatan, seperti Kretek, Sanden, dan Srandakan,” kata Kasi Rehabilitasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi Dinas Sumber Daya Air Bantul Sigit Pulunggono di Bantul, Selasa (2/6/2015).

Menurut dia, lahan pertanian di tiga kecamatan itu rawan kesulitan air irigasi karena petani setempat mengandalkan irigasi dari saluran primer Intake Kamijoro. Padahal saat musim kemarau debit air di Kamijoro berkurang.

“Dari pengalaman kemarau tahun sebelumnya, saluran primer di Intake Kamijoro tidak berfungsi maksimal dalam mengairi lahan pertanian, sehingga petani harus bertumpu pada saluran irigasi dari Pijenan,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan padahal petani di wilayah Kecamatan Pandak juga memanfaatkan air irigasi dari Pijenan, sehingga bisa dipastikan ketersediaan air tidak memenuhi kebutuhan untuk tiga kecamatan di bagian selatan tersebut.

“Mengenai berapa luas sawah yang rawan kesulitan air irigasi, kami tidak tahu persis, namun bisa mencapai ribuan hektare yang tersebar di Kretek, Sanden, dan Srandakan,” kata Sigit Pulunggono.

Untuk mengatasi kesulitan air irigasi itu, pihaknya bersama paguyuban petani pemakai air (P3A) di wilayah setempat akan mengupayakan pemasangan bronjong (kumpulan batu yang diikat kawat) membentang kanan kiri Sungai Progo di dekat Intake Kamijoro.

Advertisement

“Sedangkan upaya menaikkan permukaan air sungai dengan pemasangan bronjong, agar air bisa masuk ke Intake Kamijoro, meskipun ini bersifat sementara, namun bisa membantu petani memperoleh irigasi,” katanya.

Selain di tiga kecamatan itu, kata dia, lahan pertanian di sebagian wilayah Kecamatan Pleret dan Piyungan juga rawan kesulitan irigasi saat kemarau, sebab saluran irigasi di Tegal Kiri mulai dari Desa Sitimulyo Piyungan sampai Bawuran Pleret tidak bisa berfungsi maksimal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif