Paguyuban Warga Tionghoa BP Yogyakarta bersama Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Tionghoa (BKPBT) DIY memberangkatkan 11 peserta ke acara summer camp di Jiangxi Tiongkok
Harianjogja.com, JOGJA– Paguyuban Warga Tionghoa BP Yogyakarta bersama Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Tionghoa (BKPBT) DIY akan menyelenggarakan Summer Camp. Kegiatan tersebut digelar dalam bentuk Study Tour ke Propinsi Jiangxi, Tiongkok.
Menurut Sekjen BKPBT DIY Nicodemus Sanny, kegiatan tersebut digelar mulai 27 Juni hingga 14 Juli mendatang. “Tema yang kami angkat kali ini adalah Perkenalan Budaya HAKKA,” ujar Nico melalui rilisnya, Rabu (3/6/2015).
Dia menjelaskan, Summer Camp ini akan digelar di Jiangxi University of Technology and Science. Perguruan tinggi itu terletak di kota Ganzhou, Jiangxi. Kegiatan tersebut disponsor oleh Chinese Overseas Exchange Asosiation (COEA), sebuah lembaga pemerintah Tiongkok yang bergerak di bidang pemgembangan Bahasa dan Budaya Tionghoa.
“Artinya, seluruh biaya kegiatan yang meliputi belajar dan wisata serta akomodasi di propinsi Jiangxi menjadi gratis karena ditanggung oleh pihak COEA,” ujarnya.
Selama di Jiangxi, jelas Nico, peserta akan belajar budaya dan kesenian HAKKA, seperti tari, wisnu dan lainnya. Selain itu, peserta juga akan dibawa pergi ke belasan objek wisata yang ada di propinsi Jiangxi, termasuk kampung HAKKA yang ada bangun rumah khas HAKKA.
“Karena perjalanan harus menginap di kota Guangzhou selama dua malam, maka Study Tour ini juga menyiapkan acara city tour di Guangzhou,” urainya.
Selama city tour dilakukan, lanjut dia, peserta akan menaiki kapal keliling sungai Zhu untuk melihat pemandangan malam kota Guangzhou. Peserta juga diberi kesempatan untuk naik ke menara TV Guangzhou yang merupakan menara TV tertinggi di Asia, pergi ke taman Yuexiu yang merupakan Landmark kota Guangzhou, dan tak lupa bawa peserta untuk shopping di Beijing Lu yang sudah memiliki sejarah 1000 tahun.
“Acara ini dapat diikuti oleh peserta dari usia 12 hingga 23 tahun. Dari Jogja, terdapat 11 peserta dua orang berstatus mahasiswa, lima orang pelajar SMA, empat orang pelajar SMP. Mereka akan bergabung dengan rombongan lainnya sebanyak 18 orang di Jakarta,” tutup Nico.