Jateng
Kamis, 4 Juni 2015 - 22:50 WIB

HARI LINGKUNGAN HIDUP : Warga Pati Gelar Kenduri Mata Air

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Hari Lingkungan Hidup diperingati puluhan warga Kecamatan Tambakromo, Pati dengan menggelar kenduri mata air.

Kanalsemarang.com, PATI-Puluhan warga Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (4/6/2015), menggelar kenduri mata air untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup.

Advertisement

Kenduri mata air diawali dengan mengarak tiga kendi yang berisi air dari sumber mata air setempat bersama hidangan berupa nasi ingkung dan sejumlah jajan tradisional menuju sumber mata air Ngasinan.

Ketika sampai di lokasi sumber mata air yang ada di Desa Maitan, Kecamatan Tambaromo, digelar ritual keagamaan yang dipimpin oleh ulama setempat sebelum makanan yang tersedia disantap bersama.

Advertisement

Ketika sampai di lokasi sumber mata air yang ada di Desa Maitan, Kecamatan Tambaromo, digelar ritual keagamaan yang dipimpin oleh ulama setempat sebelum makanan yang tersedia disantap bersama.

Menurut koordinator acara Sarni Budiono di Pati, pelaksanaan kenduri yang bertepatan dengan Hari Lingkungan bertujuan untuk mengingatkan masyarakat agar senantiasa mensyukuri anugerah Tuhan berupa air, sekaligus menyerukan tekad melestarikan dan mengelolanya untuk masyarakat.

Lewat kenduri tersebut, dia berharap, semua pihak mampu mengelola dan memanfaatkan lingkungan hidup secara bertanggung jawab. Keberadaan tiga kendi air, lanjut dia, sebagai simbol warga yang ikut dalam kenduri ini berasal dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tambakromo, Kayen, dan Sukolilo.

Advertisement

Selain itu, lanjut dia, warga juga memasang penyaring air dengan cara sederhana menggunakan ijuk dan batu.

Di lokasi sumber mata air juga dilepaskan sembilan ekor belut dengan maksud untuk membantu menemukan, menambah, dan memperluas lubang mata air.

“Air dari tiga kecamatan juga dituangkan ke dalam sumber mata air dengan harapan sumber airnya melimpah,” ujarnya.

Advertisement

Presidium Paguyuban Musyawarah Masyarakat Pati Untuk Kendeng Sejahtera Krisno menambahkan pemanfaatan Sumber Mata Air Ngasinan berawal dari kesulitan warga desa setempat dalam mendapatkan air bersih.

Selanjutnya, kata dia, warga berupaya membuat bak penampungan air di sumber mata air Ngasinan dengan dibantu PT Indocement lewat program corporate social responsibility (CSR) perusahaan tersebut.

Kini, lanjut dia, 80-an keluarga yang tersebar di beberapa pedukuhan di desa setempat bisa menikmati air bersih yang disalurkan lewat jaringan pipa plastik sepanjang 2 kilometer ke rumah penduduk.

Advertisement

Kedalaman Sumber Air Ngasinan, kata dia, hanya 2 meteran, namun airnya cukup melimpah sehingga membantu warga setempat dalam mendapatkan air bersih.

Program CSR Indocement, kata dia, sangat konsen terhadap isu kelestarian air untuk pertanian maupun air konsumsi sehari-hari.Di Desa Maitan, kata dia, sudah ada dua program pengelolaan air berbasis masyarakat berhasil dilaksanakan setelah sebelumnya mengelola dan melestarikan air dari Goa Lero.

Suparmin, warga desa setempat mengakui sebelum mendapatkan suplai air dari Mata Air Ngasinan warga mendapatkan air bersih dari Sendang Lanang yang jaraknya cukup jauh.

Warga di RT 4 RW 2 yang menikmati air dari sumber air tersebut, kata dia, sebanyak 30 keluarga. “Kami mencatat ada warga lain yang ikut menikmati air tersebut, yakni dari dari RT 3 dan 8,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif