SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Sepp Blatter mundur dari jabatan nomor satu di FIFA.
Solopos.com, NEW YORK — Keputusan Sepp Blatter hengkang dari jabatannya sebagai Presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA) disambut baik oleh sejumlah sponsor FIFA.
Sejumlah sponsor FIFA memandang positif langkah mundur Sepp Blatter tersebut. Sebutlah di antara mereka adalah Coca Cola Co, Visa Inc, Adidas AG, Hyundai Motor Co, dan Anheuser-Busch InBev SA. [Baca juga: Meme Kocak Iringi Kemunduran Sepp Blatter]
Lima sponsor FIFA tersebut berharap, langkah Blatter mundur dari kursi nomor satu di FIFA itu menjadi langkah awal bagi segenap pejabat FIFA di periode selanjutnya untuk memperbaiki pengelolaan manajemen Federasi Sepak Bola Internasional itu.
“Ini adalah langkah pertama yang penting untuk membangun kembali kepercayaan publik, dengan kerja keras tentu saja,” kata Visa, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (3/6/2015). [Baca juga: “Pengganti Blatter Harus Bersih Tanpa Cela”]
Pihak sponsor FIFA mengaku prihatin atas skandal korupsi yang melibatkan para pejabat FIFA. Dugaan suap dan praktik korupsi FIFA tersebut tentu saja membuat pihak sponsor merasa kesulitan menentukan langkah kerja sama dengan FIFA.
Namun begitu, pihak sponsor menyadari telah melakukan kontrak kerja sama dalam jangka panjang, sehingga tidak bisa begitu saja memutuskan hubungan kerja sama. Sejumlah sponsor FIFA tersebut tidak dapat mengelakkan rasa khawatir, kasus suap dan praktik korupsi di tubuh FIFA dapat berpengaruh buruk untuk reputasi merek mereka. [Baca juga: Platini Sebut Pengunduran Diri Blatter Langkah Tepat]
Terkait dengan itu, seorang ahli pemasaran di Universitas Negeri San Diego sekaligus kepala eksekutif perusahaan konsultan pemasaran Bottomline, Miro Copic berkata,”Mereka [sponsor-sponsor FIFA] tidak perlu merasa stress karena saya piker salah satu pemeran utama dan tantangan paling berat dalam kasus ini adalah Sepp Blatter sendiri.”
Sementara itu, ahli pemasaran dari New York, James Gregory berpendapat skandal dalam tubuh FIFA ini justru akan memicu pihak sponsor untuk bekerja keras lagi di masa mendatang untuk turut mengawasi pengelolaan di FIFA.
“Saya pikir pihak-pihak sponsor akan melakukan hal lebih banyak. Mereka harus memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi di masa mendatang,” kata James Gregory.