Sport
Rabu, 3 Juni 2015 - 15:25 WIB

SEPP BLATTER MUNDUR : Begini Sepak Terjang Sepp Blatter di FIFA

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sepp Blatter mundur dari kursi Presiden FIFA yang telah ia duduki 17 tahun.

Solopos.com, SOLO — Sebelum menyatakan diri mundur dari kursi kepemimpinan FIFA, Selasa (2/6/2015), Sepp Blatter telah menjabat sebagai Presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA) setidaknya selama 17 tahun.

Advertisement

Sepp Blatter terlahir dengan nama lengkap Joseph Sepp Blatter, 10 Maret 1936, di Visp, Valais, Switzerland. Ia memimpin FIFA sejak 8 Juni 1998. Ketika itu, Blatter menggantikan posisi Joao Havelange di Kongres ke-51 FIFA.  Dalam kehidupan pribadi, Blatter tercatat pernah menikah tiga kali dan dikaruniai satu anak perempuan.

Berikut rangkuman perjalanan karier Blatter  di FIFA sebagaimana Solopos.com himpun dari pelbagai sumber, Rabu (3/6/2015);

Advertisement

Berikut rangkuman perjalanan karier Blatter  di FIFA sebagaimana Solopos.com himpun dari pelbagai sumber, Rabu (3/6/2015);

Dilantik Menjadi Presiden FIFA
Sebelum menjadi Presiden FIFA, Blatter adalah lulusan Universitas Lausanne bidang Administrasi dan Ekonomi Fakultas Hukum. Ia tercatat pernah bekerja di Badan Pariwisata Valais, Federasi Hoki Es Swiss, dan Longines S.A.

Blatter muda bekerja di FIFA sejak 1975. Saat itu, terhitung sejak 1975-1981 ia menjadi Direktur Teknis. Setelah itu, Blatter menjabat sebagai Sekretaris Umum pada 1981 hingga 1998.

Advertisement

Kontroversi Blatter
– 2002
Pencalonan Blatter pada 2002 sempat diiringi dengan rumor praktik dugaan suap. Dalam satu media Inggris, rumor tersebut pernah diangkat. Ketika itu, Wakil Presiden Konfederasi Sepak Bola Afrika dan Presiden Federasi Sepak Bola Somalia mengaku telah ditawarkan US$100.000 untuk memilih Blatter pada 1998.

– Piala Dunia 2006
Saat Piala Dunia 2006, sempat muncul kontroversi dalam pertandingan antara Portugal dan Belanda. Kabarnya, ketika itu Blatter sebagai Presiden FIFA mengecam para wasit karena memberi kartu kuning kepada Valentino Ivanovic. Blatter berjanji akan mengajukan permintaan maaf secara resmi kepada Ivanovic, namun nyatanya itu tidak terjadi.

– 2007 dan 2008
Dalam kurun waktu 2007 hingga 2008, Blatter tercatat mendapat banyak kritik dari publik soal hukum ketenagakerjaan Uni Eropa berkaitan dengan jumlah pemain asing di sebuah klub sepak bola.

Advertisement

Blatter membuat kebijaksanaan membatasi jumlah pemain asing, yaitu lima. Sementara enam pemain lainnya harus berasal dari kebangsaan klub itu sendiri. Ketika itu, Blatter berpendapat langkahnya bisa membantu tim nasional di negara klub masing-masing.

– 2011
Ketika Kongres FIFA 2011, Mohammed bin Hammam dari Qatar menjadi satu-satunya lawan Blatter. Dalam periode pemilihan Presiden FIFA saat itu, Hammam melaporkan dugaan kasus suap dalam tubuh FIFA.

Saat itu, setidaknya ada empat anggota komite eksekutif FIFA yang diduga meminta uang untuk bisa meloloskan Inggris menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Namun, masalah itu tidak ditindaklanjuti dan Blatter menegaskan rumor tersebut tidak benar. Blatter menyangkal Jacques Anouma dan Issa Hayatou terima suap untuk masalah penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Advertisement

Terkait dengan itu, Hammam yang menjadi pelapor adanya dugaan pemerasan mendapat hukuman berupa larangan ikut urusan dalam dunia sepak bola selama hidupnya. Kasus Qatar ini berjalan alot hingga 2014. Pada akhir 2014, kasus itu tidak dilanjutkan.

– 2015
Tepat 27 Mei 2015 lalu, sembilan pejabat FIFA ditangkap polisi. Kasus dugaan suap dan praktik korupsi tersebut dibongkar oleh seorang Jaksa Agung Wanita, Loretta Lynch. Sembilan pejabat FIFA tersebut, yaitu Jeffrey Webb, Jack Warner, Eugenio Figueredo, Eduardo Li, Julio Rocha, Costas Takkas, Rafael Esquivel, Jose Maria Marin, dan Nicolas Leoz.

Rumor suap ini tentu saja berpengaruh pada jalannya Kongres FIFA, Jumat (29/5/2015) lalu. Namun begitu, nyatanya Blatter sukses memenangi suara pemilihan sebagai Presiden FIFA kembali.

Mundur dari Kepresidenan FIFA
Selang empat hari dari pelantikannya sebagai Presiden FIFA kembali, Blatter menyatakan mundur dari jabatan nomor satu FIFA tersebut, Selasa (2/6/2015). Blatter merasa sebagian besar publik tidak mendukung kepemimpinannya kali ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif