Sport
Rabu, 3 Juni 2015 - 02:25 WIB

MOTOGP 2015 : Ini Alasan Mengapa Petaka Honda Berlanjut

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembalap Honda Dani Pedrosa dan Marc Marquez saat menggeber motornya di Mugello. Ist/motograndprix.com

MotoGP 2015 menjadi musim yang buruk bagi tim Repsol Honda. Petaka terus berlanjut hingga balapan seri keenam.

Solopos.com, MUGELLO— Petaka Honda dalam kejuaraan MotoGP 2015 terus berlanjut menyusul kegagalan mereka naik podium di seri keenam GP Italia, di Sirkuit Mugello, Minggu (31/5/2015).

Advertisement

Sang pembalap Honda sekaligus juara bertahan, Marc Marquez, harus melorot ke peringkat kelima lantaran terjatuh saat balapan. Kenyataan pahit itu membikin Marquez tertinggal 49 poin dari Valentino Rossi yang memimpin puncak klasemen sementara. Bahkan, Yamaha sudah memenangi sembilan dari total 12 seri terakhir.

Hasil ini jelas menjadi mimpi buruk bagi Honda yang notabene juara musim lalu. Tak hanya gagal mendominasi podium utama seperti musim lalu, tim pabrikan Jepang ini baru memetik satu kemenangan plus tertinggal dari Yamaha dan Ducati. Selain itu, kegarangan motor RC213V yang begitu menakutkan di musim lalu seakan makin tenggelam.

Dilansir Speed Week, Selasa (2/6/2015), salah satu yang membikin RC213V kalah dari Yamaha dan Ducati adalah pengereman motor yang kabarnya lebih buruk daripada musim 2014.

Advertisement

Selain terlalu banyak wheelie atau gaya bebas mengangkat roda depan pada motor serta roda belakang yang bermasalah. Alhasil, motor itu tak bisa mengerem dengan tepat terutama saat membelok di tikungan.

Apa yang terjadi di Mugello menjadi kelanjutan hasil buruk di GP Prancis, di Le Mans, Minggu (17/5/2015). Enam seri sudah berlalu sementara Honda baru mengemas dua kali podium termasuk sekali podium utama. Sebaliknya, Yamaha sudah mencatat lima kemenangan dan selalu tampil di tiga besar.

Sejak Le Mans Marquez dan Dani Pedrosa sudah buka suara soal beberapa kelemahan kuda besinya. Tak hanya terlalu agresif, Honda juga bermasalah dengan pengereman.

Advertisement

“Jika saya melambat seperti musim lalu, saya nyaris akan tertinggal setiap saat. Masalahnya nyaris sama, yakni ban belakang. Kedua ban seakan tak bisa diajak kerja sama,” kata Marquez.

Bos Power Electronics Honda, Jorge Martinez, menambahkan para teknisi Honda seolah berjalan ke arah yang salah, terutama saat men-setting kendaraan. Tak pelak upaya mereka mengalami kemunduran di tengah performa Yamaha dan Ducati yang justru kian membaik.

“Jika Honda bekerja seperti dua musim lalu saat mereka mendominasi, tak akan ada yang berubah. Padahal Yamaha dan Ducati sudah sangat berubah,” jelasnya. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif