Soloraya
Rabu, 3 Juni 2015 - 00:45 WIB

KELANGKAAN ELPIJI : Kuota Ditambah, Elpiji 3 Kg di Wonogiri Tetap Langka

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Belasan ibu rumah tangga mengantre di salah satu pangkalan penjualan elpiji 3 kg di Desa Singodutan, Selogiri, Selasa (2/6/2015). Penambahan kuota dan operasi pasar ternyata tak mampu mengatasi kelangkaan elpiji 3 kg di Wonogiri. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Kelangkaan Elpiji terjadi di Wonogiri kendati sudah diadakan operasi pasar.

Solopos.com, WONOGIRI — Kuota elpiji tabung 3 kilogram (kg) di Wonogiri mulai 1 Juni 2015 telah ditambah hingga 8% dari kuota Mei. Namun, hal itu belum berhasil mengatasi kelangkaan elpiji khususnya di perkotaan.

Advertisement

Antrean warga membeli elpiji 3 kg masih terlihat di sejumlah pangkalan. Pantauan Solopos.com, Selasa (2/6/2015), sejumlah pangkalan elpiji 3 kg di Desa Singodutan, Selogiri, bahkan kehabisan stok. Demikian pula di tingkat pengecer. Kalaupun ada harganya mahal yakni Rp20.000/tabung.

Kondisi serupa dialami pangkalan elpiji 3 kg di Kelurahan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri. Belasan ibu rumah tangga dan pengecer mengantre hingga empat jam untuk mendapatkan elpiji 3 kg. Pemandangan seperti itu terjadi hampir setiap hari.

Advertisement

Kondisi serupa dialami pangkalan elpiji 3 kg di Kelurahan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri. Belasan ibu rumah tangga dan pengecer mengantre hingga empat jam untuk mendapatkan elpiji 3 kg. Pemandangan seperti itu terjadi hampir setiap hari.

“Mendekati Ramadan, elpiji 3 kg semakin sulit dicari. Meningkatnya permintaan akibat banyak pengguna elpiji 12 kg yang beralih ke elpiji 3 kg menjadi salah satu penyebabnya,” ujar Darmilis, warga Lingkungan Joho Lor, Kelurahan Wonoboyo, Wonogiri, saat ditemui Solopos.com di pangkalan elpiji di Wonokarto, Selasa (2/6/2015).

Dia meminta Pemkab kembali menggelar operasi pasar (OP) di wilayah kota Wonogiri. Dia mengaku tidak ada pilihan lagi selain menggunakan elpiji 3 kg untuk kebutuhan memasak. Mencari bahan bakar alternatif di Wonogiri sangat sulit.

Advertisement

Warga Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Widiastuti, mengatakan selain kelangkaan elpiji 3 kg yang semakin parah, harga elpiji tersebut juga tak terkendali. Saat ini harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer ada yang Rp21.000/tabung.

“Mahalnya harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer membuat banyak warga sekarang memilih langsung membeli di pangkalan dengan harga sesuai HET [harga eceran tertinggi] Rp15.500/tabung,” kata dia.

Dia meminta Pemkab segera mengambil tindakan untuk mengatasi kelangkaan elpiji 3 kg di Wonogiri. Dia curiga elpiji 3 kg banyak digunakan pengusaha besar seperti hotel hingga restoran.

Advertisement

“Seharusnya dengan OP dan penambahan kuota kelangkaan elpiji 3 kg bisa diatasi. Kami mencurigai adanya penyimpangan distribusi,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Wonogiri, Wahyu Widayati, belum dapat menilai efektif atau tidaknya penambahan kuota elpiji 3 kg sebesar 8% untuk Juni ini.

“Tambahan kuota baru berlangsung dua hari sehingga kami belum bisa memberikan penilaian,” kata dia.

Advertisement

Dia membenarkan sebagian daerah di Wonogiri elpiji 3 kg masih langka. Disinggung soal OP, dia mengatakan akan berkoordinasi terlebih dulu dengan PT Pertamina.

Seperti diberitakan, kuota elpiji 3 kg untuk Wonogiri pada Mei telah ditambah 4% atau sebanyak 17.177 tabung dari kuota bulan sebelumnya, 429.444 tabung. Jika penambahan kuota 8% untuk Juni didasarkan kuota Mei setelah ditambah 4%, berarti tambahannya 34.355 tabung. Total kuotanya menjadi 463.799 tabung.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif