Jogja
Rabu, 3 Juni 2015 - 09:20 WIB

HARGA ELPIJI : Tekan Harga Gas Melon, Pangkalan di Sleman Ditambah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi: Petugas pangkalan di Sleman memindahkan tabung gas elpiji tiga kilogram atau gas melon ke truk pengangkut belum lama ini.(JIBI/Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Harga elpiji yang masih tinggi mendorong pihak terkait di Sleman menambah jumlah pangkalan.

Harianjogja.com, SLEMAN-Rencana penambahan jumlah pangkalan akan segera dilakukan. Dinas Sumber Daya Air dan Mineral (SDAEM) Kabupaten Sleman mengambil langkah ini untuk menekan harga elpiji tiga kilogram yang melambung tinggi di pasaran.

Advertisement

Berdasarkan SK Gubernur No.29/2015, HET DIY adalah Rp15.500 di tingkat pangkalan. Namun ketika sampai di tingkat pengecer, harga yang dipatok bisa mencapai Rp20.000 bahkan lebih.

“Jumlah pangkalan masih kurang sedangkan pengecer semakin banyak. Maka kami akan meningkatkan jumlah pangkalan di setiap kecamatan,” kata Kepala SDAEM, Sapto Winarno, Selasa (2/6/2015). Saat ini Jumlah agen di Sleman berjumlah 17 sedangkan jumlah pangkalan ada 1.365.

Sapto mensyaratkan bahwa bagi warga yang ingin membuka pangkalan harus memiliki gudang sebagai tempat penyimpanan. Saat ini SDAEM masih melakukan maping di tiap kecamatan. Ia mengatakan jumlah pangkalan tidak akan disamakan antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya. Maping pangkalan akan berdasarkan kepadatan penduduk.

Advertisement

“Seperti Depok dan Cangkringan, jumlah pangkalan sudah beda karena kepadatan penduduknya beda,” tegasnya.

Sapto menjelaskan, pangkalan memang hanya mendapat keuntungan sedikit dari penjualan elpiji tiga kilogram yakni sekitar Rp1.500 per tabung. Untuk itu, kegiatan pangkalan ini dapat disandingkan dengan kegiatan penjualan sembako.

Menambahkan, Kabid ESDM-SDAEM, Fauzan Darmadi mengatakan surat permohonan pendirian pangkalan dapat diajukan pada SDAEM. Selanjutnya akan diteruskan ke Hiswana Migas.

Advertisement

“Lalu akan ditinjau dari segi kepadatan dan juga kelayakan. Kelayakan meliputi lokasi, jangkauan mobil masuk gudang, dan juga kepemilikan minimal 50 tabung,” jelasnya.

Jika sudah disetujui dan dapat beroperasi, pangkalan akan mendapat jatah distribusi gas melon sebanyak 50-60 tabung per minggu.

Harga yang dipatok pangkalan adalah standar HET sehingga konsumen dapat menghemat belanjanya dibanding membeli gas melon di pengecer. Untuk itu, jumlah pangkalan akan semakin ditingkatkan agar menekan harga tinggi yang berlaku di tingkat pengecer. Pihak SDAEM juga menyarankan agar pangkalan tidak melayani pengecer tetapi langsung ke pengguna atau rumah tangga.

Jumlah pangkalan di Kabupaten Sleman saat ini berjumlah 1.365. Kecamatan Berbah 65 pangkalan, Cangkringan 41, Depok 150, Gamping 120, Godean 95, Kalasan 97, Minggir 40, Mlati 130, Moyudan 40, Ngaglik 76, Ngemplak 88, Pakem 47, Seyegan 108, Sleman 84, Tempel 107, Turi 42, dan Prambanan 35 pangkalan. Dua desa di Prambanan yang belum memiliki pangkalan adalah Desa Wukirharjo dan Sambirejo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif